Masa remaja adalah periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa yang melibatkan perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional. Salah satunya adalah perilaku seksual berisiko remaja. Perilaku seksual berisiko remaja dapat membawa dampak negatif misalnya aborsi, hamil diluar nikah, penyebaran penyakit menular seksual (PMS) dan, penyalahgunaan NAPZA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan peran teman sebaya dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMK 11 Maret Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Agustus 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan adalah dengan cara pengambilan sampel acak atau simple random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas X yang pernah berpacaran dalam kurun waktu 6 bulan terakhir dengan total sampel 157 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, dan analisis bivariat (chi square). Hasil penelitian ini menunjukkan responden sebanyak 63.7% memiliki perilaku seksual berisiko tinggi, 77.1% berjenis kelamin perempuan, 93% memiliki riwayat usia pubertas normal, 68.2% memiliki tingkat pengetahuan rendah, 52.9% memiliki sikap negatif, 66.2% mendapatkan teman sebaya yang berperan kecil, dan 55.4% mendapatkan pengawasan orang tua yang kurang baik. Selain itu, Ada hubungan bermakna antara 4 variabel dengan perilaku seksual berisiko yaitu jenis kelamin (Pvalue = 0.000), tingkat pengetahuan (Pvalue = 0.015), sikap (Pvalue = 0.007), peran teman sebaya (Pvalue = 0.000). Dan tidak ada hubungan bermakna antara 2 variabel dengan perilaku seksual berisiko yaitu usia pubertas (Pvalue = 0.208), pengawasan orang tua (Pvalue = 0.254). Saran pada penelitian ini diharapkan pihak sekolah untuk mengadakan seminar atau kegiatan lain di sekolah dengan mengundang tenaga ahli kesehatan untuk memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi dan bentuk-bentuk perilaku seksual remaja pada saat ini.