Abstrak
Sanitasi merupakan upaya pengendalian faktor lingkungan fisik yang dapat
menimbulkan kerugian kesehatan. Berbagai kegiatan yang berlangsung di sekolah
akan meningkatkan kontak antar warga sekolah ataupun dengan lingkungan,
sehingga dapat menjadi ancaman penyebaran dan penularan penyakit jika
lingkungan sekolah tidak dikelola dengan baik. Dari permasalahan tersebut, maka
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sanitasi sekolah di SMPN
Se-Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Komponen sanitasi sekolah
yang terdiri atas lokasi bangunan, sarana air bersih, toilet, SPAL, sarana
pembuangan sampah, halaman, tempat cuci tangan, kondisi ruang, dan kondisi
bangunan.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data dari
hasil observasi dan hasil wawancara mendalam. Penelitian dilakukan di SMPN se-
Kecamatan Mampang Prapatan, terdiri dari SMPN 43, SMPN 104, SMPN 124,
SMPN 141,dan SMPN 247. Informan penelitian di setiap sekolah terdiri dari
Wakil Kepsek, bagian TU, petugas kebersihan, dan siswa. Jumlah keseluruhan
informan sebanyak 25 orang informan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya lokasi bangunan SMPN 43
yang tidak berada di daerah rawan bencana banjir dengan tidak adanya frekuensi
banjir dan tahun terakhirnya banjir. Pada sarana air bersih, sekolah yang
memenuhi kebijakan Permenkes No.1429 Tahun 2006 ialah SMPN 43 dengan
kondisi air yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, serta pemeliharaan
yang dilakukan pada bak-bak air dan toren air. Sedangkan, untuk kondisi toilet
peserta didik di seluruh sekolah belum dapat memenuhi ketentuan yang terdiri
dari proporsi ideal toilet berdasarkan kebijakan Menteri Kesehatan No.1429 tahun
2006 maupun kebijakan Menteri Pendidikan No.24 tahun 2007 dan kurangnya
kelengkapan sarana di setiap toilet. Pada SPAL, hanya satu sekolah yaitu SMPN
43 yang telah memenuhi ketentuan Permenkes No.1429 Tahun 2006 dengan
kondisi SPAL terpisah dengan saluran penuntasan air hujan, saluran yang tertutup,
saluran air mengalir lancar, memiliki septictank, terdapat sumur resapan, dan tidak
terdapat sampah di dalam saluran air. Kondisi sarana pembuangan sampah belum
dapat dipenuhi oleh seluruh SMPN yang ada di Kecamatan Mampang Prapatan,
seperti sesuai pada Permenkes No. 1429 tahun 2006 bahwa seluruh tempat
sampah harus dilengkapi dengan penutup. Pada kondisi halaman di SMPN Se-
Kecamatan Mampang belum dapat memenuhi ketentuan dari Permenkes No. 1429 tahun 2006 secara keseluruhan. Pada kondisi tempat cuci tangan di SMPN Se-
Kecamatan Mampang belum dapat memenuhi ketentuan dari Permenkes No 3
tahun 2014, seperti belum tersedianya sabun di seluruh tempat cuci tangan.
Sekolah yang telah memenuhi Permenkes No. 1429 tahun 2006, pada kondisi
bangunan adalah SMPN 43. Sekolah yang memenuhi Permenkes No. 1429 tahun
2006, persyaratan sanitasi sekolah pada kondisi ruang sekolah ialah SMPN 124.
Kondisi sanitasi sekolah di setiap SMPN yang ada di Kecamatan Mampang
Prapatan belum terpenuhi dengan berbagai permasalahan yang dialami di masingmasing
sekolah. Pada kondisi air bersih, dibutuhkan pemeliharaan sarana air
bersih yang lebih ditingkatkan. Sedangkan, terkait dengan ketersediaan sarana
toilet sekolah perlu menyediakan tempat sampah setiap di dalam toilet. Selain itu,
dengan masih terdapatnya sampah yang berserakan di saluran air maupun
halaman sekolah, dibutuhkan tempat sampah yang berpenutup serta diperlukannya
partisipasi warga sekolah untuk menumbuhkan rasa peduli akan kebersihan
lingkungan, seperti siswa dapat diarahkan aktiv membuat slogan-slogan menjaga
kebersihan, membuang sampah pada tempatnya dan sebagainya.