OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-18106
Judul : Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Penjahit Konveksi Di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Cakung, Jakarta Timur Tahun 2016
Pengarang : Firda Mumtahanah
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : Kesehatan Masyarakat - Kesehatan Masyarakat
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-18106 S05-18106 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 74059
 Abstrak
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan gangguan umum yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebabkan gerakan berulang dan posisi yang menetap pada jangka waktu yang lama yang dapat mempengaruhi saraf, suplay darah ke tangan dan pergelangan tangan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif. Sampel adalah sebagian dari populasi dimana sampel tersebut dapat diukur atau diselidiki. Besar sampel dipilih dengan menggunakan metode sampel jenuh yaitu total dari seluruh populasi sebanyak 65 orang yang akan diteliti. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu kuesioner dan pengukuran langsung pada responden. Hasil univariat pada penelitian ini adalah yang mengalami keluhan carpal tunnel syndrome sebesar 56,9%, berusia tua 52,3%, berjenis kelamin perempuan 76,9%, memiliki indeks massa tubuh tidak normal 58,5%, memiliki masa kerja yang lama 58,5%, tidak memiliki riwayat penyakit 80%, memiliki postur janggal 80%. Variabel yang berhubungan yaitu jenis kelamin dengan keluhan carpal tunnel syndrome (P-value 0,007), masa kerja dengan keluhan carpal tunnel syndrome (P-value 0,019), dan postur janggal dengan keluhan carpal tunnel syndrome (P-value 0,033). Saran yang dapat peneliti berikan kepada penjahit yaitu dengan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala yang mencakup anamnesis dan tes provokatif (phalen test) kepada pekerja sebagai deteksi dini adanya gangguan muskuloskeletal termasuk Carpal Tunnel Syndrome dan memberikan pengertian kepada perusahaan untuk memberikan waktu diantara waktu kerja selain jam istirahat pada pekerja untuk melakukan microbreaks seperti streching atau peregangan.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox