Hutan yang seharusnya dijaga dan dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan aspek kelestarian kini telah mengalami kerusakan yang cukup besar. Indonesia mendapatkan rekor dunia Guiness yang dirilis oleh Greenpeace sebagai negara yang mempunyai tingkat kegiatan penebangan hutan tahunan tercepat di dunia. Sebanyak 72 persen hutan asli Indonesia telah musnah atau 1.8 juta hektar hutan dirusak per tahun antara tahun 2000 hingga 2005, sebuah tingkat kerusakan hutan sebesar 2% setiap tahunnya, seperti yang dipaparkan oleh sipongi. Melihat masalah tersebut maka peneliti menggunakan Teori Kognitif untuk mengetahui pemahaman followers terhadap Informasi Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan. Hasil penelitian diperoleh dari penyebaran kuisioner yang dikirimkan ke responden melalui email. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Kemudian metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan suatu situasi tanpa melihat hubungan antara kedua variabel atau lebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemahaman Followers www.sipongi.menlhk.go.id terhadap Informasi Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan memiliki jumlah benar (paham) lebih tinggi 53.97 % dibandingkan jumlah salah (tidak paham) yaitu 46.03 %, Hal tersebut menandakan bahwa Followers paham terhadap informasi yang diberikan oleh www.sipongi.menlhk.go.id. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu kajian untuk perkembangan informasi yang memanfaatkan media online. Semakin banyaknya informasi yang diberikan kepada masyarakat mengenai informasi penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan, maka masyarakat dapat mengaplikasikan sesuai pemahaman mereka.