OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-18085
Judul : Hubungan Tingkat Konsumsi Softdrink Dengan Kesehatan Mental Remaja Di SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang Dan SMA Negeri 8 Kabupaten Tangerang Banten Tahun 2016
Pengarang : Taty Choriyah
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : Kesehatan Masyarakat - Kesehatan Masyarakat
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-18085 S05-18085 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 74028
 Abstrak
Risiko terhadap kesehatan mental cenderung meningkat sepanjang masa remaja sebagai akibat perubahan fisik dan kelenjar. Selain itu, beberapa penelitian menemukan bahwa kesehatan mental pada remaja dipengaruhi oleh tingginya tingkat konsumsi minuman ringan yang mengandung gula yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan memiliki masalah perilaku dikalangan remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Konsumsi Softdrink dengan Kesehatan Mental Remaja pada siswa-siswi di SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang dan SMA Negeri 8 Kabupaten Tangerang. Penelitian ini penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dengan uji chi square dan uji independen sample T. Test. Teknik sampel dilakukan dengan metode Stratifikasi Random Sampling. Hasil univariat pada penelitian ini, kategori terbanyak adalah 60% berjenis kelamin perempuan, rata-rata umur 16 tahun, 52% memiliki uang jajan sedikit, 82% pendidikan Ayah tinggi (≥ SMP), 80% pendidikan Ibu tinggi (≥ SMP), 80% pengetahuan rendah, 95% tidak mendapatkan pengaruh teman, 55% mendapatkan pengaruh media massa, 62% mendapatkan pengaruh orang tua, dan 92% bukan perokok. Variabel konsumsi softdrink dengan kesehatan mental mempunyai hubungan yang bermakna (Pvalue 0,033), variabel yang mempunyai hubungan yang bermakna antara variabel kesehatan mental dengan variabel confounding, yaitu jenis kelamin (Pvalue 0,000), pendidikan terakhir Ayah (Pvalue 0,039), dan pendidikan terakhir Ibu (Pvalue 0,040). Sedangkan variabel yang berhubungan antara konsumsi softdrink dengan variabel confounding, yaitu uang saku (Pvalue 0,046), pendidikan terakhir Ayah (Pvalue 0,044), dan pendidikan terakhir Ibu (Pvalue 0,004). Variabel pendidikan terakhir Ayah dan pengetahuan merupakan confounding hubungan Konsumsi Softdrink dengan Kesehatan Mental Remaja, sehingga dapat dijelaskan bahwa responden yang mengkonsumsi softdrink mempunyai peluang gangguan kesehatan mental 2 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak mengkonsumsi softdrink setelah dikontrol variabel pendidikan terakhir Ayah dan pengetahuan. Kesimpulan dari penelitian ini diperlukan intervensi terhadap pemaham spiritual pada remaja dan agar pihak sekolah memberikan edukasi lebih lanjut tentang bahaya konsumsi softdrink secara berlebih dan dampaknya bagi kesehatan fisik maupun mental.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox