Abstrak
Dalam menyelenggarakan suatu upaya kesehatan, rumah sakit harus
memiliki suatu organisasi yang membutuhkan keunggulan kompetitif. Interaksi
setiap orang dalam sebuah organisasi menggambarkan budaya pada organisasi
tersebut. Budaya organisasi yang positif diperlukan untuk membangun komitmen
yang tinggi di rumah sakit. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan
budaya organisasi dengan kinerja perawat yang dilakukan di RSPAD Gatot
Soebroto. Populasi pada penelitian ini sebanyak 1134 perawat dengan sampel
seluruh perawat sebanyak 110. Metode peneltian ini adalah kuantitatif dengan
desain Cross Sectional dan teknik pengambilan sampel Propotional Stratified
Random Sampling, serta menggunakan data primer yang diambil dengan uji
kuesioner. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian
ini adalah (51.8%) responden menyatakan budaya organisasi yang baik. Hasil uji
statistic menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sistem imbalan
dengan kinerja perawat (Pvalue: 0.015) dan tidak ada hubungan bermakna antara
inisiatif individual (Pvalue 1.000), toleransi terhadap tindakan berisiko (Pvalue
0.752), integrasi (Pvalue 0.142), dukungan manajemen (Pvalue 0.115), kontrol
(Pvalue 0.846), identitas (Pvalue 0.189), toleransi terhadap konflik (Pvalue
0.726), pola komunikasi (Pvalue 0.089) dengan kinerja perawat. Dengan
demikian, diharapkan pimpinan dapat meningkatkan pengawasan terhadap
perawat, memberikan motivasi, penghargaan kepada perawat yang berprestasi
serta sangsi yang tegas kepada perawat yang melanggar peraturan.