Wanita usia subur sering kali mengalami permasalahan gizi dan kesehatan seprti anemia. Di Indonesia tahun 2013 prevalensi anemia pada penduduk perempuan berumur 15 ?54 tahun sebesar 23,9%, sementara kasus anemia di lapas sebesar 8,2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Narapidana Wanita Usia Subur di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kota Pekanbaru Tahun 2019. Data pada penelitian ini adalah karakteristik responden, lama masa tahanan, siklus menstruasi, yang diambil dengan wawancara. Asupan dan kecukupan (energi, protein, Fe, vitamin B9, vitamin B12) yang diambil menggunakan FFQ semi kuantitatif. Data kadar hemoglobin untuk melihat status anemia menggunakan alat Hb Diaspect. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini narapidana wanita usia subur di lembaga pemasyarakatan perempuan kelas IIA Kota Pekanbaru yang berjumlah 70 orang dan diambil dengan cara purposive sampling. Analisis data dengan uji chi square menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian adalah tidak terdapat hubungan antara lama masa tahan dengan kejadian anemia nilai p-value = (0.096) > (0.05), terdapat hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian anemia nilai p-value = (0.000) < (0.05), terdapat hubungan antara asupan energi dengan kejadian anemia nilai p-value = (0.001) < (0.05), terdapat hubungan antara asupan protein dengan kejadian anemia nilai p-value = (0.002) < (0.05), terdapat hubungan antara asupan Fe dengan kejadian anemia nilai p-value = (0.007) < (0.05), tidak terdapat hubungan antara asupan vitamin B9 dengan kejadian anemia nilai p-value = (0.226) > (0.05), terdapat hubungan antara asupan vitamin B12 dengan kejadian anemia nilai p-value = (0.004) < (0.05).