OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-20270
Judul : Hubungan Karakteristik Pekerja dan Intensitas Kebisingan dengan Gejala Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Unit Produksi PT. Pyridam Farma Tahun 2019
Pengarang : Choirul Hasan Jaya
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : Gangguan pendengaran, Intensitas bising, Karakteristik Pekerja
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-20270 S05-20270 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 73881
 Abstrak
Bising merupakan bahaya yang sulit dipisahkan dari dunia industri. Keberadaannya dalam dunia industri memberikan suatu ancaman bagi pekerja berupa gejala gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pekerja dan intensitas bising dengan gejala gangguan pendengaran pada pekerja unit produksi PT. Pyridam Farma Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan menggunakan desain Cross Sectional. Data yang digunakan adalah data primer berupa pengisian angket dan pengukuran kebisingan menggunakan sound level meter serta data sekunder. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji Chi-Square. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja diunit produksi PT. Pyridam Farma jumlah sampel yang diambil terdiri dari 82 orang pekerja. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode teknik sampling jenuh. Hasil univariat menunjukkan responden dengan gejala gangguan pendengaran (65,9%), terpapar kebisingan tidak sesuai NAB (63,4%), berusia <40 tahun (78%), penempatan unit kerja yang berisiko (81,7%) masa kerja > 5 tahun (63,4%) dan menggunakan APT (57,3%). Hasil bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan gejala gangguan pendengaran yaitu intensitas kebisingan, usia, masa kerja dan penggunaan alat pelindung telinga. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan gejala gangguan pendengaran adalah penempatan unit kerja. Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu adanya pelatihan terkait pentingnya penggunaan alat pelindung telinga dan mewajibkan seluruh operator mesin produksi untuk menggunakan alat pelindung telinga.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox