Abstrak
Bising merupakan bahaya yang sulit dipisahkan dari dunia industri.
Keberadaannya dalam dunia industri memberikan suatu ancaman bagi pekerja
berupa gejala gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan karakteristik pekerja dan intensitas bising dengan gejala gangguan
pendengaran pada pekerja unit produksi PT. Pyridam Farma Tahun 2019.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan menggunakan desain
Cross Sectional. Data yang digunakan adalah data primer berupa pengisian angket
dan pengukuran kebisingan menggunakan sound level meter serta data sekunder.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat
dengan menggunakan Uji Chi-Square. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pekerja diunit produksi PT. Pyridam Farma jumlah sampel yang diambil
terdiri dari 82 orang pekerja. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
metode teknik sampling jenuh.
Hasil univariat menunjukkan responden dengan gejala gangguan
pendengaran (65,9%), terpapar kebisingan tidak sesuai NAB (63,4%), berusia <40
tahun (78%), penempatan unit kerja yang berisiko (81,7%) masa kerja > 5 tahun
(63,4%) dan menggunakan APT (57,3%). Hasil bivariat menunjukkan variabel
yang berhubungan dengan gejala gangguan pendengaran yaitu intensitas
kebisingan, usia, masa kerja dan penggunaan alat pelindung telinga. Sedangkan
variabel yang tidak berhubungan dengan gejala gangguan pendengaran adalah
penempatan unit kerja. Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu adanya
pelatihan terkait pentingnya penggunaan alat pelindung telinga dan mewajibkan
seluruh operator mesin produksi untuk menggunakan alat pelindung telinga.