OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S06-20050
Judul : Audit Humas Siberkreasi Netizen Fair 2018 oleh Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi
Pengarang : Putri Eva Riani
Penerbit dan Distribusi : FISIP
Subjek : Audit Komunikasi, Audit Kehumassan, Komunikasi Organisasi, Teori Informasi Organisasi
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S06-20050 S06-20050 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 73767
 Abstrak
Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi membuat program dengan sebutan Siberkreasi Netizen Fair 2018 yang dibuat untuk mengedukasi masyarakat Indonesia tentang dunia digital. Penelitian ini mengkaji bagaimana program Siberkreasi Netizen Fair 2018 dengan melakukan pengembangan program melalui pelaksanaan audit kehumassan melalui empat tahap yakni apa yang kita pikirkan, apa yang mereka pikiran, mengevaluasi serta memberikan rekomendasi. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep audit humas dan teori komunikasi organisasi untuk mengkaji mengenai audit humas dalam program Siberkreasi Netizen Fair 2018 oleh Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian evaluatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi dan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah melakukan rapat mengenai evaluasi Siberkreasi Netizen Fair 2018 dengan sebutan rapat pleno yang membahas mengenai evaluasi program Siberkreasi Netizen Fair 2018 dan membahas program GNLD Siberkreasi selanjutnya. Dengan melakukan sosialisasi dan publikasi ke target dengan tujuannya skala nasional namun publikasi yang dilakukan hanya di beberapa daerah saja. Hal ini dikarenakan adanya kewenangan yang diinginkan oleh ketua umum yang hanya memilih promosi melalui media sosial dan kanal tertentu yang dianggap banyak digunakan oleh generasi milenial berdasarkan pengetahuannya. Hal ini menjadi salah satu kelemahan tim yang dapat menghambat program tidak banyak diketahui masyarakat umum. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan menambah pengetahuan mahasiswa/i dalam penerapam konsep humas yakni audit humas dan teori informasi organisasi, serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox