Pidato adalah bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi pendengar dan menghibur. Salah satu fungsi pidato yakni mencapai tujuan politik. Beberapa bentuk komunikasi politik yang sudah lama dilakukan oleh politikus antara lain melalui retorika politik. Adapun pidato yang sempat mendapat perhatian masyarakat mengenai pidato Prabowo Subianto yang populer dengan sebutan pidato ?Tampang Boyolali?. Fokus penelitian ini adalah memahami pengorganisasian pesan dan analisis isi kualitatif implementasi retorika Alan H. Monroe dalam kampanye Prabowo Subianto pada pidato ?Tampang Boyolali? di Kompas.com. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Konsep retorika yang digunakan adalah menggunakan konsep penyusunan pesan Alan H. Monroe. Tahapan ini digunakan untuk melihat tahapan motivasi pada pidato Prabowo Subianto. Peneliti juga menggunakan teori persuasi untuk melihat tiga unsur aspek yang digunakan pada retorika Prabowo yakni aspek ethos, pathos, logos. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan, jenis penelitian deskriptif, dan metode Analisis isi kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi, analisis data dilakukan dengan analisis isi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Prabowo Subianto pada pidato ?Tampang Boyolali? memenuhi 5 indikator penyusunan pesan Alan H. Monroe. Kelima indikator tersebut meliputi tahap perhatian, kebutuhan, kepuasan, visualisasi dan tindakan. Prabowo menggunakan gaya persuasi untuk mempengaruhi khalayak dengan aspek pathos (emotional appeals) yang didasarkan pada emosi membangkitkan perasaan-perasaan untuk membangkitkan motif sekelompok orang agar berpikir dan bertindak tentang sesuatu.