Media film adalah alternatif lain untuk mengemukakan gagasan. Film selalu bisa bercerita dan mengandung makna yang telah terlebih dahulu dibentuk oleh sipembuat film itu sendiri. Film juga sudah digunakan sebagai media informasi dan edukasi untuk menambah wawasan dan nilai pada sebuah film. Pada penelitian ini menggunakan teori konstruksi realitas. Peneliti mengkaji realitas perjuangan Kartini demi meraih emansipasi yang tergambar dalam film Kartini yang di produksi oleh Legecy Picture. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif yang meneliti tiap gambar, adegan dan dialog yang menggambarkan perjuangan, kemudian dikaitkan dengan teori konstruksi realitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, merupakan metode penelitian yang subjektif. Jenis pada penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu kejadian sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan 8 adegan konstruksi perjuangan Kartini yang digambarankan dalam film Kartini (analisis isi kualitatif). Adanya dua katagori perjuangan Kartini demi meraih emansipasi yaitu perjuangan literal sebagai perempuan, memberikan ilmu kepada orang lain dan tidak mau didominasi kau pria. Juga terdapat faktor individual yaitu sutradara yang mempengaruhi pembentukan konstruksi pada film tersebut dan faktor eksternal dimana sutradara berinteraksi dengan para aktris saat proses produksi berlangung. Hanung memberikan keluasan pendapat kepada mereka karena film ini mengusung tentang perempuan, sedangkan sutrdara film ini laki-laki yang dimana pemikirannya harus relevan dengan film yang dibuat. Rekomendasi dari penelitian ini agar memberikan penjelasan dan pengetahuan mengenai penggambaran Tokoh Kartini R.A Kartini dalam film dengan menggunakan teori isi. Juga memberikan contoh baru bagi penelitian dengan metode analisis framing.