Menurut data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta, sepanjang 2009 jumlah kecelakaan kerja yang berujung pada kematian mencapai 2.974 kasus. Sementara jumlah pekerja yang ada di DKI mencapai 2.331.580 orang. Angka ini meningkat dari dua tahun sebelumnya. Pada 2007 jumlah kematian akibat kecelakaan kerja mencapai 2.195 orang, sedangkan tahun berikutnya mencapai angka 2.857 orang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor ? faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pekerja konstruksi PT. PBR di Proyek Pembangunan Apartemen, Tangerang tahun 2014. Jenis penelitian ini yaitu penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional yaitu mengkaji atau meneliti masalah pada waktu penelitian serta pengamatan variabel independen dan dependen dilakukan pada saat yang sama. Responden yang diambil adalah sebagian pekerja konstruksi PT. Putra Bangun Ruberrindo (PBR) di Proyek Pembangunan Apartemen, Tangerang Tahun 2014. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan metode sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 66 orang. lebih tinggi (63,6%) dibandingkan dengan perilaku aman (36,4%). Gambaran kejadian perilaku tidak aman berdasarkan umur yaitu yang beresik dengan umur ≤ 30 tahun (63,6%), masa kerja ≤ 2 tahun (100%), pengetahuan kurang baik (62,1%), sikap negatif dan positif seimbang (50%), pengawasan kurang baik (54,5%). Dan penggunaan APD tidak lengkap (100%), untuk itu masa kerja dan penggunaan APD tidak dapat dilakukan analisis lebih lanjut karena datanya homogen. Hasil bivariat menunjukan variabel yang berhubungan dengan perilaku tidak aman adalah umur, sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku tidak aman adalahpengetahuan, sikap, peraturan dan pengawasan. Saran yang diberikan peneliti untuk temuan penelitian ini agar para pekerja lebih meningkatkan kesadaran untuk melakukan tindakan yang aman serta belajar untuk terbiasa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) agar terhindar dari kecelakaan.