Keputihan merupakan keluhan yang paling sering ditemukan pada perempuan, keputihan bukanlah penyakit tersendiri melainkan manifestasi klinis dari berbagai penyakit dan dampaknya bisa menyebabkan infeksi, gangguan kesuburan, hingga kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan teman sebaya dengan penanganan keputihan pada siswi SMA Negeri 74 Jakarta tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional yang bersifat analitik dengan menggunakan uji chi square. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 74 Jakarta. Teknik pengambilan sampel dengan metode sampling jenuh. Variabel yang diteliti yaitu dukungan teman sebaya, pengetahuan, sikap, keterpaparan informasi, dan peran ibu. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil angket dan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden, dan dari data sekunder yaitu data profil sekolah dan jumlah siswi yang diperoleh dari SMA Negeri 74 Jakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 212 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, dan analisis bivariat. Hasil univariat pada penelitian ini menunjukkan kategori terbanyak adalah penanganan keputihan tidak sesuai standar (57,0%), dukungan teman sebaya lemah (61,1%), pengetahuan rendah (62,3%), sikap negatif (58,0%), kurang terpapar informasi (92,9%), ibu kurang berperan (67,6%), remaja pertengahan (77,4%), kejadian keputihan pada kategori ?pernah, tapi sekarang tidak keputihan? (58,2%). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan antara dukungan teman sebaya dengan penanganan keputihan (Pvalue: 0,459). Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penanganan keputihan (Pvalue: 0,258). Ada hubungan antara sikap dengan penanganan keputihan (Pvalue: 0,019). Tidak ada hubungan antara keterpaparan informasi dengan penanganan keputihan (Pvalue: 0,808). Tidak ada hubungan antara peran ibu dengan penanganan keputihan (Pvalue: 0,531). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan siswi memiliki pengetahuan dan sikap yang baik dalam penanganan keputihan. Pengetahuan dan sikap tersebut dapat dipengaruhi oleh informasi yang didapat, agar siswi mengetahui penyebab keputihan, dampak yang ditimbulkan akibat keputihan, bagaimana cara penanganan keputihan.