OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-16182
Judul : Perbandingan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI eksklusif antara Tingkat Penghasilan Tinggi dan Tingkat Penghasilan Rendah di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
Pengarang : Flanty Fridayani
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : Kesehatan Masyarakat
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-16182 S05-16182 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 70317
 Abstrak
Pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama sejak sejam pertama setelah kelahiran tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan apapun kepada bayi dapat mencegah kematian bayi dan balita setiap tahunnya. Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2010, menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif di Indonesia baru mencapai 15,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif antara tingkat penghasilan tinggi dan tingkat penghasilan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Total sampel dalam penelitian ini 211 responden, tingkat penghasilan tinggi berjumlah 115 dan tingkat penghasilan rendah berjumlah 96 responden. Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan metode cluster. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat, analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dan analisis multivariat dengan menggunakan uji Regresi Logistic. Hasil dalam penelitian ini diperoleh 82 responden (38.9%) yang memberikan ASI eksklusif. Pada tingkat penghasilan tinggi, proporsi responden yang memberikan ASI eksklusif sebanyak dari 115 responden, sedangkan responden pada tingkat penghasilan rendah responden yang memberikan ASI eksklusif sebanyak 36 responden (37.5%) dari 96 responden. Berdasarkan hasil uji hubungan pada tingkat penghasilan tinggi menunjukan bahwa adanya hubungan bermakna dengan pemberian ASI eksklusif yaitu pendidikan (Pvalue 0.045), pekerjaan (Pvalue 0.043), pengetahuan (Pvalue 0.000), promosi susu formula (Pvalue 0.000), dukungan suami (Pvalue 0.000), dukungan orangtua (Pvalue 0.000) dan dukungan mertua (Pvalue 0.000) sedangkan hasil penelitian pada tingkat penghasilan rendah yang menunjukkan hubungan bermakna yaitu pendidikan (Pvalue 0.005), pekerjaan (Pvalue 0.002), pengetahuan (Pvalue 0.000) dan dukungan suami (Pvalue 0.002). Sedangkan yang tidak bermakna pada tingkat penghasilan tinggi yaitu umur (0.700), sikap (0.087), IMD (0.054), dukungan tenakes (0.193). Pada tingkat penghasilan rendah yang tidak bermakna yaitu umur (0.643), sikap (0.514), promosi susu formula (0.320), dukungan orangtua (0.069), dukungan mertua (0.817), dan dukungan tenakes (1.000). Berdasarkan hasil uji multivariat didapatkan variabel paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada tingkat penghasilan tinggi adalah promosi susu formula (OR 16.958 ) sedangakan pada tingkat penghasilan rendah variabel yang paling dominan ialah pengetahuan (OR 86.894). Saran yang didapat pada penelitian ini adalah Perlu adanya pengawasan yang ketat dan sanksi yang tegas dari Dinas Kesehatan bagi institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik, puskesmas, praktik bidan swasta yang masih terlibat dalam promosi susu formula dan melakukan sosialisasi terhadap Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 2012 tentang ASI eksklusif pada tenaga kesehatan di seluruh institusi pelayanan kesehatan serta meningkatkan pengetahuan ibu dengan menyediakan informasi yang memadai bagi ibu hamil dan ibu menyusui seperti layanan konseling atau media promosi kesehatan
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox