Abstrak
Skripsi ini meneliti tentang Sikap Mahasiswa UHAMKA Terhadap
Tayangan 86 di NET TV. Tayangan 86 menampilkan kehidupan pribadi dan tugas polisi Indonesia dari mendisiplin lalu lintas sampai tugas menangkap bandar narkoba, teroris sampai tugas-tugas berat anggota polisi lainnya. 86 menyajikan
tayangan reality show yang berbeda dari tanyangan reality show yang sudah ada, seperti reality show tentang percintaan sampai soal kemiskinan. Tayangan 86 dapat menjadikan media informatif bagi warga Indonesia untuk mengetahui seputar undang-undang atau peraturan yang berlaku di Indonesia.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kognitif yaitu
proses berfikir manusia mulai dari pencarian, penerimaan, pemaknaan,
penyimpanan hingga penggunaan informasi. Teori perbedaan individu yaitu setiap
individu memiliki pendapat atau pemikiran yang berbeda ketika diterpa media
massa. Teori kategori sosial yaitu perkumpulan atau kelompok yang mempunyai
reaksi yang sama dari terpaan media, dan dapat memiliki reaksi yang berbeda
berdasarkan jenis kelamin, usia, pendapatan, lokasi dan pekerjaan. Paradigma
yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma postivisme.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan
jenis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UHAMKA
semester 5 FISIP, FIKES, FAI dan FPsi sebanyak 626 orang dengan jumlah
sampel 86 orang. Adapun teknik pengambilan sample yang digunakan adalah
cluster sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Sikap Mahasiswa Terhadap Tayangan
86 di NET TV berkategori ragu-ragu, yang berarti mahasiswa UHAMKA
meragukan kebenaran atau faktualitas tayang 86 di NET TV.
Penelitian ini dapat disempurnakan dengan penelitian yang di tunjang
dengan teori S-O-R karena teori ini membahas tentang pesan yang akan
berpengaruh terhadap perubahan individu yang menerimanya tetapi perubahan itu
akan terjadi tergantung pada diri individu masing-masing. Dari situ dapat dilihat
beragam perbedaan respon dari setiap individu tergantung bagaimana individu
tersebut memahami tayangan tersebut.