OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-16163
Judul : Analisis Risiko Proses Pengelasan Di Sektor Informal Di Kelurahan Duren Jaya Kota Bekasi Tahun 2014
Pengarang : Imam Syahrawi
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : Kesehatan Masyarakat
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-16163 S05-16163 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 70289
 Abstrak
Di dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja membantu dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan dan kapasitas fisik dari pekerja, serta mencegah terjadi cedara atau penyakit. Setiap bekerja tentu nya mengandung risiko. Pada beberapa kasus yang ada, terdapat risiko yang tinggi pada tempat kerja yang dapat menimbulkan dampak yang besar jika terjadi. Industri pengelasan merupakan salah satu tempat kerja yang memiliki bahaya dan risiko yang tinggi. Salah satu tempat industri pengelasan informal adalah Maju Jaya, Ernal Abadi, Cahaya Baru dan Cipendawa yang berada di kelurahan Duren Jaya Kota Bekasi yang memiliki risiko yang tinggi terutama kondiri terluka di bengkel las mereka. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian non eksperimen menggunakan desain cross sectional, pendekatan kualitatif deskriptif. Sedakan teknik pengambilan data dilakukan dengan observasi langsung dengan menggunakan lembar ceklist, Job safety analysis dan pedoman wawancara dengan informan. Informan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purpusive sampling dimana pemilihan informan didasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu dari penelitian.Informan dalam penelitian ini sebanyak 12 informan dari keempat bengkel las tersebut. Tiga informan setiap bengkel las dan dari tiga itu satu informan dari pemilik/kepala bengkel las serta dua informan dari pekerja las. Dari penelitian ini diperoleh pada variabel menetukan tahapan kegiatan terdapat 7 tahapan proses kerja yang sama dan pada cipendawa terdapat 8 proses dengan tambahan penyetelan. Pada variabel identifikasi bahaya terdapat sepuluh risiko di ke empat bengkel las yang sama yaitu tersetrum, uap dari cat atau tiner, batu gerinda/mesin gerinda, percikan api, sinar las, terkena gores benda tajam, debu, memegang benda yang panas, potongan yang terpetal dan saat menaruh barang. Pada variabel identifikasi risiko terdapat terluka, gangguan pada mata, gangguan pada paru-paru, tersandung, melepuh, percikan api dan kena gores/tergesek oleh benda tajam. Pada variabel pengendalain yang sudah ada yang teridentifikasi kaca mata/kedok, sepatu, masker, sarung tangan dan towe crane. Pada variabel nilai consequence sangat tinggi di peroleh pada risiko risiko tersetrum bengkel las dan bengkel las terbakar. Pada variabel likelihood risiko yang memilik penilian A (hampir pasti) adalah merusak mata, terluka (tergores, tersayat) dan terluka (melepuh). Pada variabel analisis risiko yang memiliki risiko H (tinggi) terdapat 24 risiko di bengkel las Maju Jaya, 19 risiko di bengkel las Ernal Abadi ,18 risiko di bengkel las Cahaya Baru dan 20 risiko di bengkel las Cipendawa. Pada variabel prioritas risiko yaitu tersetrum, terluka (tersayat, terpotong), terluka (melepuh), terluka (tergores, tersayat), merusak mata, terluka (tergores, tertancap), gangguan pernapasan, bengkel las terbakar. Masih terdapat risiko yang tinggi dan diperlukan pengendalian. Untuk itu diharapakan kepala bengkel las/pemilik perlu melakukan pengawasan kerja yang ditingkatkan lagi untuk mengontrol pekerjanya agar sesuai dengan peraturan dan tidak ceroboh ketika bekerja dan menyediakan alat pelindung diri yang sesuai untuk pekerja dan tidak menggap remeh bahaya yang ada ketika bekerja.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox