Tindakan tidak aman sering kali dinyatakan sebagai penyebab terjadinya kecelakan kerja. Sejumlah data kecelakaan yang dilaporkan menunjukkan bahwa kecelakaan terjadi akibat buruknya praktek kerja, salah dalam membuat keputusan, kurangnya pengawasan, kecerobohan, dan tindakan yang lalai. Berdasarkan hal tersbut banyak yang berpendapat bahwa dengan menghentikan unsafe act maka apat terhindar dari kecelakaan yang akan terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman (unsafe act) pada Pekerja Konstruksi PT. PP (Persero) di Proyek The Kencana Apartemen Jakarta Selatan Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan kuantitatif metode cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pekerja konstruksi PT. PP (Persero) yang bekerja di Proyek The Kencana Apartemen. Penetual sampel dengan metode random sampling sehingga diperoleh sampel 66 responden. Penelitian ini dilakukan di Proyek The Kencana Apartemen, Jakarta Selatan Tahun2014. Hasil penelitian ini didapatkan jumlah pekerja konstruksi yang melakukan tindakan tidak aman lebih sedikit yaitu 30 orang (45,5%) dibandingkan dengan tindakan yang aman yaitu 36 orang (54,6%). Variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan tindakan tidak aman antara lain umur (Pvalue 0,000), pengetahuan (Pvalue 0,004), dan persepsi (Pvalue 0,002). Hasil analisis bivariat terhadap tindakan tidak aman didapatkan dari pengetahuan 2,421 yang artinya variabel pengeatahuan merupakan variabel yang paling berpengaruh besar terhadap tindakan tidak aman. Saran yang diberikan penulis yaitu lebih meningkatkan kesadran unutk melakukan tindakan yang aman di proyek dengan merubah sikap dan persepsi terhadap keselamatan kerja, pekerja diwajibkan menggunakan Alat Pelindung diri yang telah ditetapkan dan tersttandar, memberikan sosialisasi peratuan-peraturan keselamatan dan kesehatan kerja kepada para pekerja serta meningkatkan pengwasan di lapangan agar pekerja selalu bekerja dengan aman.