OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-16160
Judul : Analisis Risiko Muskuloskeletal Disorders (Msds) Dengan Menggunakan Metode Rapid Entire Body Assesment (Reba) Pada Postur Kerja Mekanik Bagian Workshop Alat Berat Pt. X Jakarta Timur Tahun 2014
Pengarang : Mulyadi
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : Kesehatan Masyarakat
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-16160 S05-16160 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 70286
 Abstrak
Aktivitas kerja mekanik di area workshop alat berat PT X bisa dikatakan dinamis, karena setiap pekerjaan yang dilakukan tidak terus menerus melainkan silih berganti dengan pekerjaan lainnya. Pekerjaan tersebut memiliki risiko terjadinya gangguan musculoskeletal. Dan dalam lembar IBPR oleh Environment Health and Safety Department PT X update September 2013, disebutkan ada beberapa aktivitas kerja yang memiliki bahaya dari posisi kerja yang berisiko untuk terkena cidera tulang punggung dan ada bahaya kesalahan posisi kerja (ergonomik). Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran risiko ergonomi terkait postur kerja mekanik workshop alat berat PT. X Jakarta Timur tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Pengambilan data dial lebih banyak dilakukan dengan cara observasi termasuk data visual yang diperlukan dalam perhitungan skor postur kerja, namun untuk kelengkapan data dilakukan wawancara informan yang berjumlah 3 orang (1 orang mekanik bays, 1 orang mekanik undercarriage dan 1 orang mekani pabrikasi). Penilaian tingkat risiko postur kerja menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Hasilnya terdapat 21 postur kerja yang dilakukan perhitungan REBA. Skor REBA yang dihasilkan bervariasi, skor paling rendah adalah 1, sedangkan skor paling tinggi adalah 10. terdapat 2 postur kerja dengan tingkat risiko negligible risk (risiko yang dapat diabaikan), yaitu postur 6 dan 19. Untuk postur kerja dengan tingkat risiko low risk (risiko rendah) terdapat 7 postur, yaitu postur 1, 2, 4, 5, 12, 14 dan 21. Dan untuk postur kerja dengan tingkat risiko medium risk (risiko sedang) terdapat 8 postur, yaitu postur 7, 8, 10, 13, 15, 16, 17 dan 18. Serta terdapat 4 postur kerja dengan tingkat risiko high risk (risiko tinggi), yaitu postur 3, 9, 11 dan 20. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan agar dilakukan pengendalian khususnya pada tingkat risiko yang paling tinggi, karena berdasarkan penyesuaian dengan nilai action level perlu dilakukan perubabahn segera. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan cara rekayasa teknik seperti merubah, mengganti atau alat kerja, serta dengan cara rekayasa manajemen seperti memberikan pelatihan, penempatan ruang kerja, menambah media sosialisasi dan membuat program assessment atau penilaian postur kerja.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox