Pekerjaan konstruksi merupakan keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain. Suma?mur berpendapat Kecelakaan tidak terjadi kebetulan, melainkan ada sebabnya. Oleh karena ada penyebabnya, sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, agar untuk selanjutnya tindakan korektif yang ditujukan kepada penyebab itu serta dengan upaya preventif yang lebih lanjut kecelakaan dapat dicegah dan kecelakaan serupa tidak terulang kembali. Pekerja konstruksi di Proyek The Kencana Apartemen di lapangan terlihat masih banyak sekali yang tidak mematuhi peraturan kesehatan keselamatan kerja yang diterapkan di lingkungan proyek. Banyak pekerja memiliki berbagai alasan untuk tidak menaati peraturan tersebut. Tujuan umum dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi PT. PP (Persero) di Proyek The Kencana Apartemen. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif metode cross sectional dengan menggunakan uji chi square, dengan jumlah populasi sebanyak 106 orang pekerja dan sampel yang digunakan adalah seluruh total dari populasi pekerja konstruksi PT. PP (Persero). Penelitian ini dilakukan di Proyek The Kencana Apartemen pada bulan Mei 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer yaitu melalui kuesioner yang dibagikan langsung kepada pekerja dan menggunakan data sekunder yaitu profile Proyek The Kencana Apartemen. Hasil yang didapat dari analisis univariat adalah pekerja pernah mengalami kecelakaan kerja 77,36%. umur pekerja lebih banyak yang berumur muda <28 tahun 62,3%. Persepsi pekerja memiliki persepsi kurang baik lebih banyak yaitu 52,83%. Perilaku pekerja adalah bahwa pekerja yang memiliki perilaku kurang baik lebih banyak yaitu 50,94%. Pengetahuan pekerja yang memiliki pengetahuan rendah lebih banyak yaitu 52,38%. Dan pengawasan adalah pekerja yang menganggap pada pengawasan kurang ketat dan pengawasan ketat sama rata yaitu 50%. Hasil analisis bivariat yaitu variabel umur pekerja konstruksi (Pvalue 0,000), variabel persepsi (Pvalue 0,000), variabel perilaku (Pvalue 0,000), pengawasan (Pvalue 0,000) merupakan variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kecelakaan kerja. Sedangkan variabel pengetahuan (Pvalue 0,353) tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan kecelakaan kerja. Saran yang diberikan peneliti adalah agar pekerja lebih meningkatkan kesadaran untuk mematuhi peraturan yang berlaku di Proyek dengan merubah perilaku dan persepsi terhadap keselamatan kerja, dan pihak perusahaan sebaiknya pekerja diberikan pelatihan simulasi tentang keselamatan kerja, agar pekerja memiliki pandangan mengenai fungsi dari APD, dan peraturan yang berlaku yang wajib mereka taati dan memberlakukan sistem hukuman (punishment) sebagai pendekatan untuk mengurangi kecelakaan kerja dan juga disertai dengan imbalan (reward) untuk perilaku selamat dan aman.