Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI berupa makanan padat atau cair yang diberikan secara bertahap sesuai dengan usia dan kemampuan pencernaan bayi/anak (Kemenkes RI, 2014). Masalah yang sering timbul dalam pemberian MP-ASI terletak pada ketepatan waktu pemberian, banyak ibu yang memberikan MP-ASI terlalu cepat (dini) kepada bayinya karena masih banyak ibu yang tidak memiliki pengetahuan yang baik mengenai pemberian MP-ASI yang benar dan dampak dari pemberian MP-ASI yang terlalu dini. Pemberian MP-ASI yang terlalu cepat (dini) dapat beresiko mengganggu kualitas hidup bayi dikarenakan bayi tidak/kurang mendapat perlindungan antibodi yang terkandung dalam ASI, selain itu pemberian MP-ASI dapat menjadi pintu masuk berbagai jenis penyakit apabila tidak disajikan secara higienis yang dapat meningkatkan resiko kesakitan pada bayi serta menimbulkan gangguan pencernaan pada bayi seperti diare, muntah, sulit buang air besar, kenaikan berat badan badan berlebih dan alergi terhadap salah satu zat gizi makanan, dengan demikian peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul ?Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini Pada Bayi Di Puskesmas Kecamatan Cilandak Tahun 2015?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini pada bayi di Puskesmas Kecamatan Cilandak Tahun 2015.Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif metode cross sectional dengan menggunakan uji chi square. Faktor-faktor yang berhubungan dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini, dalam penelitian ini adalah umur ibu (pvalue=0,038) dan dukungan keluarga (pvalue=0,023). Hasil uji univariat yang didapat menurut pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini yaitu Umur ibu <20 dan >35 tahun (85,4%), Pendidikan tinggi (88,5%), Tidak bekerja (79,2%), Pengetahuan tinggi (54,2%), penghasilan keluarga ≤Rp 2.700.000,- (52,1%)51,0%). Hasil uji bivariat variabel yang tidak ada hubungan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini yaitu pendidikan ibu (p=0,503), pekerjaan ibu (p=0,053), pengetahuan ibu (p=0,732), penghasilan keluarga (p=0,657), tempat melahirkan (p=0,462), penolong persalinan (p=0,274) dan keterpaparan informasi (p=0,56). Saran yang diberikan peneliti untuk Puskesmas Kecamatan Cilandak agar para bidan dapat menerapkan pemberian makanan pendamping ASI tepat pada waktunya serta meningkatkan kesadaran kepada ibu-ibu menyusui untuk melakukan pemberian ASI secara eksklusif dengan baik dalam setiap memberikan asuhan kebidanan dan lebih banyak memberikan informasi atau konseling tentang ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI sehingga ibu mengetahui pentingnya pemberian makanan pendamping ASI tepat waktu