OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-16005
Judul : Hubungan status gizi, pengetahuan ibu, persepsi ketidakcukupan asi dan dukungan suami terhadap pemberian asi eksklusif di wilayah puskesmas kecamatan Cilandak Jakarta Selatan tahun 2015
Pengarang : Sriana Merita Tampubolon
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : KESEHATAN MASYARAKAT
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-16005 S05-16005 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 70113
 Abstrak
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi gizi anak selama dua tahun pertama dalam kehidupannya. Pertumbuhan dan perkembangan ideal anak akan tercapai dalam enam bulan pertama jika pemberian ASI eksklusif berhasil dilakukan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, pengetahuan ibu, persepsi ketidakcukupan ASI dan dukungan suami terhadap pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan potong lintang ?crosssectional?. Populasi penelitian ini adalah ibu menyusui yang mempunyai bayi 6 ? 11 bulan yang tercatat di wilayah Kecamatan Cilandak dan datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Cilandak sebanyak 80 orang. Pengolahan data dengan SPSS dan analisa data menggunakan uji statistik chi square. Hasil analisa univariat diketahui bahwa ibu yang tidak memberi ASI Eksklusif kepada bayinya lebih besar yaitu 51,2 %, terdapat 15 orang (18,7%) responden yang memiliki status gizi kurang (IMT : < 18,5) dan seluruhnya (100%) tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya, ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang ASI sebanyak 58,8 %, ibu yang memiliki persepsi positif tentang ketidakcukupan ASI dengan Ibu yang memiliki persepsi negatif tentang ketidakcukupan ASI seimbang yaitu masing-masing sebesar 50,0 %, dan ibu yang mendapat dukungan suami lebih besar yaitu sebanyak 71,2 %. Seluruh variabel yang diteliti bahwa terdapat hubungan bermakna/signifikan terhadap pemberian ASI Eksklusif yaitu : hasil analisa hubungan status Gizi terhadap pemberian ASI Eksklusif diperoleh nilai p yaitu 0,000 (< alpha 0,05), analisa hubungan pengetahuan Ibu tentang ASI terhadap pemberian ASI Eksklusif diperoleh nilai p yaitu 0,000 (< alpha 5%), analisa hubungan persepsi ketidakcukupan ASI terhadap pemberian ASI Eksklusif diperoleh nilai p yaitu 0,010 (< alpha 5%), dan hasil analisa hubungan dukungan suami terhadap pemberian ASI Eksklusif diperoleh nilai p yaitu 0,009 (< alpha 5%). Saran yang diberika diharapkan Program pelayanan kesehatan berupa preventif dan promotif lebih ditingkatkan yaitu berupa pendidikan kesehatan kepada para ibu dan suami ataupun keluarga tentang ASI eksklusif, tidak hanya pada saat ibu bersalin dan menyusui namun dimulai saat kehamilan, seperti mengaktifkan kembali Kelas Ibu Hamil, Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu) dan Konseling ASI baik di puskesmas maupun di masyarakat. Aspek status gizi maternal, meliputi status gizi prahamil, status gizi kehamilan dan status gizi laktasi juga perlu mendapat perhatian khusus yang lebih besar jika ingin meningkatkan prevalensi ASI Eksklusif.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox