Abstrak
Dewasa ini, ketika kita berbicara mengenai kebutuhan, hal itu bisa menjadi sangat kompleks. Terlebih kebutuhan dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya kebutuhan perusahaan yang beragam, membuat petinggi perusahaan berfikir untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Perusahaan juga perlu melakukan perubahan dan perbaikan termasuk dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu yang dilakukan oleh sebuah perusahaan adalah dengan menerapkan sistem karyawan kontrak.
Menurut Brief & Motowidlo (1986), perilaku melebihi peranan yang diharapkan dan bahkan sangat penting untuk kelangsungan hidup organisasi dinyatakan sebagai Organizational Citizenship Behavior (OCB) atau Perilaku Organisasi Warga Negara. Mengingat pentingnya OCB bagi produktifitas dan efektifitas organisasi, maka pertanyaan yang timbul pada peneliti adalah apakah OCB juga dapat diharapkan dari karyawan kontrak (outsourcing), yang sering diasumsikan mengalami insecurity dalam bekerja?
Hipotesa yang ingin dibuktikan ini adalah terdapat hubungan yang negative antara job insecurity dengan organizational citizenship behavior pada karyawan kontrak (outsourching) PT. X.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah job insecurity, sedangkan variabel bebasnya adalah organizational citizenship behavior. Metode pengambilan sampel menggunakan teknih purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang.
Hasil analisa data penelitian dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment diperoleh koefisien korelasi antara job insecurity dengan organizational citizenship behavior dengan nilai r sebesar -0,094. Nilai korelasi ini berada pada p 0,591, yang berarti hipotesa ditolak. Dengan demikian hubungan antara job insecurity dengan organizational citizenship behavior pada karyawan kontrak PT. X negatif tetapi tidak signifikan..