Abstrak
Listiana Suryati, Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Budaya
Organisasi Dengan Komitmen Organisasi Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
di Jakarta Timur. Tesis. Program Studi Administrasi Pendidikan, Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Prof.DR.HAMKA. Juni 2014
Tesis ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan budaya organisasi dengan komitmen organisasi guru. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah: (1) Terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan
kepala sekolah dengan komitmen organisasi guru; (2) Terdapat hubungan positif antara
budaya organisasi dengan komirmen organisasi guru; (3) Terdapat hubungan positif
antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi secara bersama-sama
dengan komitmen organisasi guru. Populasi dalam penelitian ini adalah guru- guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Jakarta Timur Tahun Pelajaran 2013/2014.
Adapun sampelnya adalah 120 orang guru yang ditentukan dengan teknik simpel
random sampling.
Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik korelasional. Data
dijaring dengan menggunakan instrumen kuesioner dengan skala model Linkert yang
disusun berdasarkan dimensi dan indikator masing-masing variabel. Teknik analisis
data menggunakan rumus statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial
yang meliputi analisis regresi dan korelasi baik sederhana maupun ganda.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat hubungan positif antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan komitmen organisasi guru Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri di Jakarta Timur. Hal ini dilihat dari temuan harga rhitung = 0,689
sehingga dapat diinterprestasikan kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang kuat.
Sementara harga thitung =9,59 dan ttabel =1,983 sehingga thitung > ttabel pada α = 0,05 maka
Ho ditolak berarti hubungan kedua variabel positif dan signifikan. Dari besarnya
koefisien determinasi dapat diinterpretasikan bahwa variasi komitmen organisasi Guru
ditentukan oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah sebesar 47,47 % melalui persamaan
regresi Ŷ = 22,5 + 0,66 X1, sisanya 52, 53% ditentukan oleh faktor lain. Dengan demikian semakin tinggi gaya kepemimpinan kepala sekolah maka semakin tinggi
komitmen organisasi guru; (2) Terdapat hubungan positif antara budaya organisasi
dengan komitmen organisasi guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Jakarta
Timur. Hal ini dilihat dari temuan harga rhitung = 0,731 sehingga dapat diinterprestasikan
kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang kuat. Sementara harga thitung =10,82 dan
ttabel =1,983 sehingga thitung > ttabel pada α = 0,05 maka Ho ditolak berarti hubungan
kedua variabel positif dan signifikan. Dari besarnya koefisien determinasi dapat
diinterpretasikan bahwa variasi komitmen organisasi Guru ditentukan oleh budaya
organisasi sebesar 53,44% melalui persamaan regresi Ŷ = 6,38 + 0,78 X2, sisanya
46,56% ditentukan oleh faktor lain. Dengan demikian semakin tinggi budaya organisasi
maka semakin tinggi komitmen organisasi guru; (3) Terdapat hubungan positif antara
gaya kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi secara bersama-sama
dengan komitmen organisasi guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Jakarta
Timur. Hal ini dilihat dari temuan harga Ry12 = 0,742 sehingga dapat diinterprestasikan
tingkat hubungannya kuat. Sementara harga Fhitung =61,78 dan Ftabel = 4,82 sehingga
Fhitung > Ftabel pada α = 0,01 maka Ho ditolak berarti hubungan positif dan signifikan.
Dari besarnya koefisien determinasi dapat diinterpretasikan bahwa variasi komitmen
organisasi Guru dapat dijelaskan oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan budaya
organisasi sebesar 55% melalui persamaan regresi Ŷ = 5,93 + 0,23X1 + 0,56X2, sisanya
45% ditentukan oleh faktor lain. Dengan demikian semakin tinggi gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan budaya organisasi secara bersama-sama maka semakin tinggi
komitmen organisasi guru. Hal ini dapat dimplikasikan untuk meningkatkan komitmen
organisasi guru dapat dilakukan melalui gaya kepemimpinan kepala sekolah yang
optimal dan mengembangkan budaya organisasi yang sesuai dengan visi misi sekolah.