Abstrak
PERAN LEMBAGA NIRLABA DALAM MEMAJUKAN PENDIDIKAN UNTUK
PENYANDANGTUNANETR~
(STUDI KASUS PADA YAYASAN MITRA NETRA JAKARTA)
Oleh:
DADANG DJAELANI
NIM. 1208036009
Salah satu permasalahan penting di negeri ini adalah masih rendahnya kualitas
pendidikan khususnya pada tunanetra. Masalah yang dihadapi oleh tunanetra yaitu
kesulitan dalam mengakses pendidikan sehingga banyak penyandang tunanetra
tertinggal dalam bidang pendidikan. Yayasan Mitra Netra adalah organisasi nirlaba
yang memusatkan programnya pada upaya meningkatkan kualitas dan partisipasi
tunanetra di bidang pendidikan dan lapangan kerja. Berdirinya yayasan ini disebabkan
atas keprihatinan minimnya layanan dan fasilitas pendukung bagi tunanetra yang sedang
menempuh pendidikan di sekolah umum dan perguruan tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan lembaga nirlaba dan
rnengetahui herhagai upaya lernhaga nirlaha dalarn rnernajukan pendidikan hagi
penyandang tunanetra di Yayasan Mitra Netra. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini
dianggap sesuai karena dapat memberikan gambaran mengenai keberadaan Y ayasan
Mitra di lapangan terkait dengan penelitian ini. Untuk teknik dan instrumen penelitian
ini dilakukan rnelalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Setelah data-data
tersebut dianalisis selanjutnya melakukan teknik pemeriksaan dan keabsahan data
(trianggulasi) sehingga data yang disajikan tidak diragukan keabsahan dan
kebenarannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga nirlaba memiliki peranan yang
penting untuk memajukan pendidikan bagi tunanetra khususnya di Y ayasan Mitra
Netra. Selain itu, yayasan ini juga memiliki manfaat yang besar bagi para tunanetra
karena menyediakan layanan dan fasilitas pendukung bagi tunanetra.
Semakin berkembangnya yayasan Mitra Netra maka pihak yayasan
mendapatkan beberapa tantangan yang perlu dihadapi khususnya berkaitan dengan
siswa tunanetra. Berbagai tantangan tersebut antara lain yaitu kesulitan yang dihadapi
oleh siswa dan pengajar saat proses belajar rnengajar berlangsung, kurangnya penyedian
sarana dan prasarana di yayasan, minimnya dana operasional, dan penyaluran tenaga
keija bagi tunanetra yang belum maksimal. Namun, berbagai tantangan tersebut dapat
teratasi melalui kerjasama yang baik antara berbagai pihak khususnya pihak yayasan
dengan siswa serta pemerintah atau lembaga masyarakat.
Kata kunci: Yayasan Mitra Netra, lembaga nirlaba, dan metode kualitatif