OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : T092-00668
Judul : Hubungan antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat
Pengarang : Nurhasanah
Penerbit dan Distribusi : Pascasarjana
Subjek : Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
T092-00668 T092-00668 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 67717
 Abstrak
Nurhasanah, Hubungan antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Tesis, Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Prof. DR. HAMKA, Jakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Hipotesis penelitian; (1) Terdapat Hubungan positip antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru, (2) Terdapat Hubungan positip antara Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru, (3) Terdapat Hubungan positip antara kompetensi manajerial kepala sekolah dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan Kepuasan Kerja guru. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan korelasional dengan populasi terdiri dari 131 Guru di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, yang tersebar di 4 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, dipilih dengan proporsional random sampling, dengan jumlah 99 guru. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket untuk mengukur Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, Komunikasi Interpersonal dan Kepuasan Kerja Guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, terdapat Hubungan positip antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru, hal ini dapat diketahui dengan hasil perhitungan uji t dimana th > tt (7,746 > 1,67). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment dapat diketahui pada α = 0,05, bahwa rh > rt (0,618 > 0,202) artinya dapat dikatakan bahwa terdapat Hubungan positip antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru, dengan koefisien determinasi sebesar r2 13 = 0,382. Hal ini berarti sebesar 38,2% variasi Kepuasan Kerja Guru (Y) ditentukan oleh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah (X1). Kedua, terdapat Hubungan positip antara Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru. Hal ini dapat diketahui dengan hasil perhitungan uji t dimana th > tt (8,609 > 1,67). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment dapat diketahui pada α = 0,05, bahwa rh > rt (0,658 > 0,202) artinya dapat dikatakan bahwa terdapat Hubungan positip antara Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru, dengan koefisien determinasi sebesar r2 13 = 0,433. Hal ini berarti sebesar 43,3% variasi Kepuasan Kerja Guru (Y) ditentukan oleh Komunikasi Interpersonal (X2). Ketiga, terdapat Hubungan positip antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru, hal ini dapat diketahui dengan hasil perhitungan uji F dimana Fh > Ft (45,844 > 3,10). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment dapat diketahui bahwa rh > rt (0,699 > 0,202) artinya dapat dikatakan pada α = 0,05, bahwa terdapat Hubungan positip antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru, dengan koefisien determinasi sebesar r2 12 = 0,489. Hal ini berarti sebesar 48,9% variasi Y (Kepuasan Kerja Guru) ditentukan oleh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah (X1) dan Komunikasi Interpersonal (X2). Berdasarkan temuan penelitian di atas, Kepuasan Kerja Guru dapat dicapai secara optimal dengan cara meningkatkan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal. Hal ini bahwa kedua variabel tersebut menjadi 2 (dua) faktor penentu yang bermakna.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox