OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S08-00045
Judul : Gambaran Komunikasi pada Anak Penderita Autisme
Pengarang : Heni Haryani
Penerbit dan Distribusi : FPSIKO
Subjek : Psikologi
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S08-00045 S08-00045 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 67673
 Abstrak
Gambaran Komunikasi pada Anak Penderita Autisme Autisme adalah gangguan perkembangan yang muncul pada tahap awal perkembangan otak anak, yaitu pada tiga tahun pertama kehidupan. Seorang anak penderita autisme berbuat semaunya sendiri baik dalam berfikir maupun bertindak, seperti ketika anak berfikir bahwa dirinya harus menyusun semua mainannya dan memukul dirinya sendiri. Selain memiliki gangguan dalam interaksi sosial dan pola perilaku, anak penderita autisme memiliki gangguan dalam berkomunikasi. Umumnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan keinginan, mengekspresikan perasaan dan bertukar informasi. Komunikasi pada anak penderita autisme belum dapat berfungsi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan merupakan penelitian studi kasus, yaitu mempelajari, menerangkan dan mengintepretasi suatu kasus pada anak penderita autisme usia tujuh tahun dengan mengkhususkan pada aspek komunikasi. Tujuan dari penelitian adalah memperoleh gambaran tentang komunikasi pada anak penderita autisme usia tujuh tahun. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa triangulasi. Hasil observasi yang diperoleh akan ditriangulasikan dengan hasil wawancara bersama ibu dan guru dari subjek untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa subjek terlihat paham dengan instruksi yang diberikan kepadanya. Ia menggunakan komunikasi untuk mengungkapkan keinginan dan sesekali mengekspresikan perasaan. Subjek berada pada tahap perkembangan komunikasi ?The Requester Stage?. Dimana subjek baru dapat menggunakan komunikasinya untuk mengungkapkan keinginannnya. Ketika berkomunikasi, subjek lebih banyak menggunakan bahasa isyarat, gerak tubuh dan ekspresi wajah hanya terlihat saat sedih. Perkembangan bahasa anak usia tujuh tahun, seharusnya anak sudah dapat membuat kalimat dengan menggunakan enam kata serta anak mampu memulai percakapan dengan orang lain. Namun, kondisi dari subjek belum dapat menggunakan enam kata dalam kalimatnya, kata yang diucapkannya tidak untuk berkomunikasi dan sulit dipahami oleh orang lain sehingga subjek belum dapat memulai percakapan dengan orang lain. Dengan perkembangan bahasa anak usia tujuh tahun, seharusnya anak sudah dapat berada pada tahap pekembangan komunikasi ?The Partner Stage?, di mana anak dengan kemampuan bicaranya yang baik akan mampu menceritakan kejadian yang telah lalu. Namun, kondisi subjek baru dapat mencapai tahap perkembangan komunikasi ?The Requester Stage?, dimana anak baru dapat memahami dan melakukan instruksi sederhana yang diberikan kepadanya. Keyword : autis, komunikasi
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox