Abstrak
Neneng Hendriyani, Code Switching and Code Mixing in Students Language Learning in English at Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cibinong Bogor. Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Juli 2013.
Tesis ini bertujuan untuk menemukan metode pengajaran bahasa Inggris yang dapat mengurangi frekuensi terjadinya code switching ? alih kode ? dan code mixing ? campur kode ? yang dilakukan siswa saat mempelajari bahasa Inggris di ruang kelas, mendemonstrasikan bagaimana metode pengajaran tersebut dapat diterapkan dalam mengurangi frekuensi terjadinya code switching dan code
mixing yang dilakukan siswa saat mempelajari bahasa Inggris di ruang kelas serta
mendeskripsikan alasan-alasan siswa dalam mengalihkan dan
mencampuradukkan bahasa yang mereka gunakan saat mempelajari bahasa
Inggris di ruang kelas.
Metode yang digunakan adalah Metode kualitatif deskriptif yaitu dengan
mendapatkan data secara alamiah, meliputi pengumpulan data menggunakan
observasi, rekaman audio-video, wawancara berstruktur, dan kuesioner. Observasi
dilakukan terhadap proses belajar mengajar bahasa Inggris yang dilakukan oleh
guru dan siswa di dalam kelas di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cibinong
Bogor.Untuk memudahkan proses analisis data maka seluruh kegiatan proses
belajar mengajar tersebut direkam dengan menggunakan protokol wawancara dan
kamera untuk mendapatkan rekaman audio-video yang lengkap. Wawancara
dilakukan terhadap siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cibinong Bogor
untuk mengukur kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris. Kuesioner diberikan
kepada siswa dan guru bahasa Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Cibinong Bogor untuk mendapatkan data tentang penggunaan bahasa Indonesia,
bahasa Inggris, dan bahasa daerah dalam interaksi sosial mereka baik di dalam
maupun di luar kelas.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa role play ? bermain peran ? adalah
metode pengajaran yang dapat diterapkan dalam mengurangi frekuensi terjadinyacode switching dan code mixing yang dilakukan siswa saat mempelajari bahasa Inggris di ruang kelas. Metode ini diterapkan dengan cara guru memberikan penjelasan terhadap materi yang dipelajari, guru membagi siswa dalam kelompok kecil; 3 ? 5 siswa per kelompok, seluruh kelompok diberikan topik yang sama dengan mempertimbangkan durasi pertunjukkan yang akan dilakukan setelah mereka membuat skenarionya, guru memberikan waktu untuk berlatih di rumah dan memberikan dorongan serta motivasi kepada seluruh kelompok untuk menampilkan drama mereka di depan kelas. Kesimpulan lainnya dari penelitian ini adalah bahwa siswa melakukan code switching dan code mixing saat mempelajari bahasa Inggris adalah karena kurangnya kosakata bahasa Inggris (21.20%), rendahnya kemampuan dalam menggunakan bahasa Inggris (21.20%) serta merasa bebas dan nyaman dalam mengungkapkan apa pun yang mereka rasakan (27.30%).