Abstrak
Sigit Suharjono. Hubungan antara Penguasaan Pelafazan Bentuk Lemah dan
Pelafazan Gabungan dengan Kemampuan Menyimak Siswa dalam Mengenali
Kata yang Diucapkan oleh Penutur Asli pada Mahasiswa Semester Empat
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kotabumi Lampung. Tesis. Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2012.
Dari ke empat keterampilan bahasa, menyimak merupakan keterampilan yang
paling sulit untuk dikuasai oleh siswa bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Siswa
sering dihadapkan pada kesulitan untuk mengenali kata-kata yang diucapkan oleh
penutur asli bahasa Inggris di kaset-kaset, CD, TV, dan terlebih dalam
percakapan-percakapan atau pembicaraan langsung. Hal ini dikarenakan oleh
fakta bahwa dalam pembicaraan bahasa Inggris yang natural, kata-kata sering kali
digabungkan pengucapannya dengan kata-kata yang mendahului ataupun yang
mengikuti dan diucapkan tidak sama dengan pengucapkan kata-kata tersebut
secara terpisah yang mengakibatkan kebingungan dan keputusasaan di antara
siswa terhadap usaha yang telah mereka tempuh sejauh ini. Penelitian in berupaya
untuk mengungkap hubungan antara fenomena pelafazan seperti pelafazan bentuk
lemah dan pelafazan gabungan dengan keterampilaan menyimak siswa dalam
mengenali kata-kata yang diucapkan oleh penutur asli. Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa semester empat program studi Pendidikan Bahasa Inggris
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah (STKIPM)
Kotabumi Lampung yang terdiri dari empat kelas dengan jumlah total 145
mahasiswa. Sample penelitian ini adalah 38 mahasiswa yang diambil secara acak
menggunakan penyampelan acak berimbang. Data dianalisis menggunakan
program SPSS 17 untuk Windows. Hasil analisis komputer menunjukkan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,752 dengan koefisien determinasi sebesar 0,565 untuk
hubungan antara pelafazan bentuk lemah dengan kemampuan menyimak siswa
dalam mengenali kata-kata yang diucapkan oleh penutur asli. Sementara nilai
koefisien korelasi untuk hubungan antara pelafazan gabungan dengan kemampuan
menyimak siswa dalam mengenali kata-kata yang diucapkan oleh penutur asli
adalah 0,875 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,765. Hubungan kedua
variabel bebas dengan variabel terikat diketahui memilki nilai koefisien korelasi
sebesar 0,877 dengan koefisien determinasi sebesar 0,77.
Key word: pronunciation, weak form, linking, listening, recognizing