Abstrak
Model Syllabus Bahasa Inggris untuk TK Nisrina Bekasi (Analisis Kebutuhan
Orang tua, Guru, dan Siswa)
Ika Chairiyani
Trend terbaru saat ini menunjukkan bahwa pengajaran Bahasa Inggris tidak hanya
diajarkan pada tingkat Sekolah Dasar dan Menengah, namun di tingkat preschool atau Taman
Kanak-Kanak. Penelitian ini didasari pada fakta bahwa Bahasa Inggris telah dipelajari pada
anak usia dini di kota Bekasi sekitarnya. Namun, hal ini tidak difasilitasi dengan guru yang
berkualitas serta syllabus Bahasa Inggris sebagai acuan proses KBM di kelas.
Study ini difokuskan pada design model syllabus Bahasa Inggris untuk TK Nisrina
Bekasi. Hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian berupa bagaimana
mengembangkan syllabus model yang mencakup tujuan pembelajaran yang mewakili
kebutuhan siswa, materi yang dapat diaplikasikan, metode mengajar yang menjadi acuan bagi
guru dalam mengajar di kelas, dan evaluasi yang dapat mengukur sejauh mana siswa
mengalami kemajuan dalam belajar di kelas.
Penelitian ini menggunakan metode R and D (research and Development), dalam
penelitian ini terdapat dua langkah utama yaitu needs assessment dan pengembangan
syllabus. Draft syllabus yang telah dibuat diajukan kepada tim ahli dalam hal ini, diberikan
kepada kepala sekolah dan HIMPAUDI Jatiasih Bekasi. Feedback dari tim ahli tersebut
kemudian diolah dan dijadikan dasar untuk merevisi syllabus draft. Instrument penelitian
yang digunakan adalah questionnaire, interview, dan obsevasi.
Hasil dari needs assessment adalah bahwa para guru masih terlihat tidak memahami
cara mengajar Bahasa Inggris untuk anak usia dini. Selain itu, mereka juga mengalami
kesulitan dalam mendapatkan materi Bahasa Inggris yang sesuai untuk anak usia dini. Para
orang tua memiliki pandangan myang berbeda, mereka menganggap bahwa Bahasa Inggris
perlu dikenalkan sejak dini karena anak akan lebih cepat memahami konsep bahasa inggris.
Orang tua beranggapan bahwa anak mereka memerlukan (membutuhkan) bahasa Inggris
sebagai bekal persiapan memasuki jenjang sekolah dasar.
Setelah syllabus dibuat dan direvisi, maka perlu dilakukan trial atau implementasi
untuk melihat proses pembelajaran menggunakan metode model pembelajaran BCCT yang
terintegrasi dalam syllabus model Bahasa Inggris. Ketiga trial tersebut diuji dengan
menggunakan t-test untuk mengetahui tingkat significansi dari trial. Dan hasil dari uji t-test,
terlihat bahwa hasil dari trial, siswa mengalami peningkatan pada hasil belajar Bahasa Inggris
di sentra Bahasa Inggris. Dengan demikian, syllabus ini dapat digunakan di sekolah ini,
ataupun instansi lain.