Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya di dunia perbankan, kebutuhan masyarakat semakin beragam khususnya di bidang jasa keuangan yang juga semakin meningkat. Maka peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Dengan banyaknya kebutuhan pembiayaan pada masyarakat, maka Bank Syariah Mandiri mengeluarkan pembiayaan PKPA (Pembiayaan kepada para anggota koprasi). Pembiayaan yang dilakukan secara berkelompok yang diberikan kepada anggota koperasi, melalui koperasi yang menaunginya. Memudahkan koperasi memberikan pembiayaan kepada anggotanya tanpa menggangu aset yang dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola yang digunakan pada pembiayaan PKPA, serta prospek pembiayaan PKPA. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan metode wawancara yang menganalisis data dengan mengumpulkan, menyusun dan mendeskripsikan berbagai dokumen, informasi yang berhubungan mengenai pembiayaan PKPA. Setelah itu barulah dapat diambil kesimpulan, bagai mana prosedur pengajuan pembiayaan PKPA, pola yang digunakan serta prospek pembiayaan PKPA. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola yang digunakan dalam pembiayaan PKPA yaitu pola Channeling dan Pola Executing, akad yang digunakan dalam pembiayaan PKPA adalah Mudhāraba dan wakalah. Dalam pembiayaan PKPA pola yang lebih sering digunakan pola Executing karena di anggap lebih mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Karena dalam pembiayaan PKPA dianggap sangat membatu pembiayaan kepada koperasi dalam memebrikan pembiayaan kepada anggotanya. Jelas terlihat di BSM KCP BSD mengalami kenaikan dalam pembiayaan PKPA yang dimana setiap tahunya pengajuan pembiayaan PKPA selalu meningkat 43% dari tahun 2011 ke 2012.