OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : T093-00103
Judul : Langgam Kato nan Ampek dalam Interaksi di Lingkungan Keluarga Penutur Bahasa Minangkabau di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang(suatu kajian tindak tutur).
Pengarang : Rini Sriyanti
Penerbit dan Distribusi : Pascasarjana MPB Indonesia UHAMKA
Subjek : Tindak Tutur
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi : Limau
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
T093-00103 T093-00103 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 65923
 Abstrak
Rini Sriyanti, Langgam Kato nan Ampek dalam Interaksi di Lingkungan Keluarga Penutur Bahasa Minangkabau di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang(suatu kajian tindak tutur). Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Agustus 2013. Tesis ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk strategi kesantunan dalam langgam kato manurun dan langgam kato mandaki pada lingkungan keluarga penutur bahasa Minangkabau di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yaitu untuk mendapatkan data secara ilmiah, meliputi pengumpulan data menggunakan observasi, rekaman dan catatan lapangan. Observasi dilakukan pada masyarakat dan kantor Kelurahan Korong Gadang, untuk medapatkan data informan yang akan diteliti. Untuk mendapatkan data dari informan peneliti menggunakan teknik rekam dan catatan lapangan,guna menjaga kerahasiaan data yang diperoleh. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tuturan di dalam bahasa Minangkabau memiliki norma atau aturan yang disebut dengan langgam kato nan ampek, yang terdiri atas langgam kato mandaki, langgam kato manurun, langgam kato malereang, dan langgam kato mandata. Namun fokus penelitian ini hanya pada penggunaan langgam kato manurun dan langgam kato mandaki dilihat dari aspek strategi kesantunan yang digunakan dalam langgam kato manurun dan langgam kato mandaki, kalimat imperatif yang digunakan dalam langgam kato manurun dan langgam kato mandaki, dan konteks tuturan yang digunakan dalam langgam kato manurun dan langgam kato mandaki. Berdasarkan data yang peneliti dapat di lapangan, dan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa langgam kato manurun dominan lebih banyak dari pada langgam kato mandaki. Semua itu dapat kita lihat dalam tiga hal yaitu; pertama, bentuk kalimat imperatif yang dominan digunakan dalam langgam kato manurun dan langgam kato mandaki pada lingkungan keluarga penutur bahasa Minangkabau di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang adalah dalam bentuk kalimat imperatif permintaan. Kedua, bentuk strategi bertutur yang dominan digunakan dalam langgam kato manurun pada lingkungan keluarga adalah bentuk jenis strategi bertutur basa-basi kesantunan positif. Ketiga, penutur yang paling dominan menggunakan kalimat imperatif dan strategi bertutur bertujuan untuk menyuruh dengan menawarkan, berjanji dan memberi alasan, serta memperhatikan minat, kebutuhan dan keinginan penutur. Diharapkan agar pemakai bahasa dapat memperhatikan mitra bicara saat berkomunikasi sehingga tidak terjadi kesalahan berbahasa maupun efek negatif/ tidak santun. Untuk itu kita harus bisa memperhatikan tiga hal yaitu, menggunakan kalimat imperatif yang santun agar apa yang kita perintahkan direspon dengan baik oleh petutur, menggunakan strategi bertutur yang sopan agar terjadi komunikasi yang respektif, dan penutur maupun petutur harus bisa memahami konteks tutur sebelum melakukan komunikasi.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox