OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-14077
Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi Tahun 2013
Pengarang : Wulan Shinta Dewi
Penerbit dan Distribusi : --- Pilih Fakultas / Unit ---
Subjek : Gizi
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-14077 S05-14077 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 65770
 Abstrak
Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. WHO pada tahun 1984 mendefinisikan diare sebagai berak cair tiga kali atau lebih dalam sehari semalam (24 jam). Para ibu mungkin mempunyai istilah tersendiri seperti lembek, cair, berdarah, berlendir, atau dengan muntah (muntaber). ( Widoyono, 2008). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi Tahun 2013. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang menggunakan desain cross sectional diman variabel yang ditetapkan peneliti secara bersamaan tanpa ada intervensi pada responden. Penelitian ini diukur dengan menggunakan kuesioner serta penulis mengadakan observasi wawancara langsung pada pihak terkait. observasi wawancara langsung pada pihak terkait. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa , Responden yang mengalami diare saat penelitian berlangsung yaitu sebanyak 47 responden (69,1%). pendidikan ibu responden yang tinggi sebesar 52,5%, ibu responden paling banyak di kategorikan tidak bekerja sebesar 95,6%, responden yang mimiliki pengetahuan tinggi sebesar 57,4%, kebiasaan cuci tangan sebelum makan yang mencuci tangan sebesar 82,4% , prilaku kebiasaan cuci tangan sesudah makan yang mencuci tangan sebesar 42,6%, kebiasaan mencuci tangan pakai sabun setelah BAB sebesar 77,9%, kebiasaan responden mencuci alat makan dan minum yang baik sebesar 42,6%, sumber air bersih yang digunakan responden kebanyakan menggunakan air tanah sebesar 64,7%, kondisi jamban responden yang memenuhi syarat sebesar 44,1%, dan jenis lantai yang digunakan responden yang memenuhi syarat sebesar 82,4%. variabel kebiasaan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dengan (Pvalue = 0,000) dan sumber air bersih yang digunakan responden dengan (Pvalue = 0,001). Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan untuk perbaikan pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kecamatan BAntar Gebang Kota Bekasi
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox