Pondok pesantren adalah wahana tempat belajar santri dalam mendalami ilmu agama Islam. Usia sekolah merupakan masa yang penuh berbagai aktivitas. Kekurangan zat gizi pada anak sekolah akan menyebabkan terjadinya gangguan pada kemampuan berkonsentrasi dan kesanggupan untuk belajar. Gizi kurang akan menyebabkan rendahnya prestasi belajar dan anak sering tidak naik kelas jika dibandingkan dengan anak yang normal. (Devi,2012). Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Pondok Pesantren Yatim At-Taufiq karena sistem penyelenggaraan makanan di pondok pesantren ini masih kurang baik dengan jumlah makanan yang sedikit dan frekuensi makan dua kali sehari yaitu pada pukul 11.00 dan 17.00 WIB. Pada dasarnya asupan makanan akan mempengaruhi status gizi responden Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui pola makan dan asupan zat gizi siswa-siswi yang tinggal di Pondok Pesantren Yatim At-Taufiq. Sampel yang diambil adalah siswa-siswi yang belajar dan tinggal di Pondok Pesantren Yatim At-Taufiq. Dari 72 sampel didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden berstatus gizi normal dengan pola makan yang baik. Sebagian besar responden berstatus gizi normal dengan asupan zat gizi makro kurang dari kebutuhan. Hal ini dikarenakan asupan makanan responden pada saat penelitian sedikit. Penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan status gizi responden (P value 0.547), tidak ada hubungan antara asupan energi dan zat gizi makro (protein, dan lemak) dengan status gizi responden (energi P value 0.118, protein dengan P value 0.987, lemak dengan P value 0.747), ada hubungan antara asupan zat gizi (karbohidrat) (P value 0.013)