Penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes melitus kardiovaskular dan hipertensi menjadi penyebab utama kematian di negara maju dan negara berkembang. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit tersebut antara lain kegemukan/obesitas, hiperlipidemia, dan lain-lain. Timbunan asupan lemak tersebut dapat menyebabkan arterosklerosis. Upaya untuk menurunkan kadar kolesterol darah selain pengaturan asupan zat gizi makro (lemak, protein, dan karbohidrat) upaya lain adalah pengaturan zat gizi mikro, adapun jenis zat gizi tersebut antara lain adalah vitamin C dan vitamin E.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar lipid darah antara responden dengan asupan vitamin C dan E nya tinggi dan responden dengan asupan vitamin C dan E nya rendah. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan pengambilan data dengan cara exidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 20 responden. Hasil penelitian : menunjukkan bahwa 75% responden berjenis kelamin laki-laki dan 25% responden berjenis kelamin perempuan. Terdapat perbedaan kadar LDL antara responden dengan asupan vitamin C dan vitamin E tinggi dan rendah dengan hasil uji independent sample t test menunjukkan nilai p-value 0,069 untuk asupan vitamin C dan p-value 0,014 untuk asupan vitamin E dengan α = 0,1 diperoleh hasil p < α. Terdapat perbedaan kadar kolestrol total antara responden dengan asupan vitamin C dan vitamin E tinggi dan rendah dengan hasil uji independent sample t test menunujukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada kadar kolestrol total antara responden dengan asupan vitamin C dan vitamin E tinggi dan rendah. Perbedaan tersebut sigifikan pada level signifikansi 10% (α = 0,1) dengan nilai p-value untuk asupan vitamin C sebesar 0,026 sedangkan nilai p-value untuk asupan vitamin E sebesar 0,003. Tidak terjadi perbedaan kadar lipid darah (HDL dan Trigliserida) antara responden dengan asupan vitamin C dan asupan vitamin E tinggi dan rendah.