ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa diberi cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, bahkan air putih sekalipun, maupun diberi makanan padat lainnya, seperti pisang, papaya, bubur, susu, biskuit, bubur nasi, tim dan lain-lain sejak lahir sampai usia 6 bulan. Secara garis besar ASI eksklusif juga bermanfaat untuk pertumbuhan bayi karena mengandung zat gizi yang paling sempurna, mengandung zat kekebalan, mengoptimalkan pertumbuhan sel otak, meminimalkan terjadinya alergi pada bayi, mencegah terjadinya diare serta menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi (Roesli, 2000). Melihat begitu banyak manfaat ASI eksklusif dalam peningkatan derajat kesehatan, terutama dalam penurunan jumlah angka kematian bayi, maka sangat disayangkan apabila ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya. Perilaku pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan indikator kinerja SPM dari Dinkes Kabupaten/Kota dan Dinkes Propinsi cakupan ASI eksklusif di Indonesia adalah 80% sedangkan untuk Propinsi Jawa Barat 41,1% (Depkes RI,2006). Jenis penelitian ini bersifat analitik kuantitatif dengan menggunakan disain penelitian cross sectional, dengan tujuan untuk mengetahui hubungan dua variable, yaitu variable terikat (dependent) dengan variable bebas (independent) pada waktu yang sama. Teknik sampel yang digunakan adalah sampling jenuh, dimana seluruh yang ada dipopulasi akan dijadikan sampeldengan jumlah sampel sebanyak 86 bayi yang tersebar pada 10 RT. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.