Abstrak
Vona Mayasari, Evaluasi Program Wajib Belajar 12 Tahun di Kabupaten Belitung Timur Menggunakan Model evaluasi Stake?s. Tesis. Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Januari 2014.
Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi keterlaksanaan program wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Belitung Timur dan menyesuaikan dengan standar minimal pendidikan menggunakan model evaluasi Stake?s.
Metode yang digunakan adalah Metode penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif yaitu data dikumpulkan secara mendalam dengan observasi, meneliti dokumentasi, dan wawancara mendalam dengan berbagai sumber. Wawancar dilakukan kepada kepala sekolah SMA Negeri I Manggar sebagai sekolah focus evaluasi, wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMA Negeri I Manggar, Pengawas sekolah di SMA Negeri I Manggar, kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung
Timur, Bupati Belitung Timur, Wakil Bupati Belitung Timur, Sekertaris Dinas Belitung Timur, siswa SMA Negeri I Manggar, salah satu Guru di SMA Negeri I Manggar, guru BP/BK SMA Negeri I Manggar, dan orang tua siswa.
Penelitian evaluasi ini dapat disimpulkan bahwa pada aspek entecendent bahwa masih terdapat beberapa ranah yang belum terpenuhi seperti sosialisasi program dan tujuan program belum tersirat dengan jelas pada peraturan bupati. Sehingga rekomendasi pada aspek tersebut adalah segera membuat acuan program wajib belajar 12 tahun yang tertuang pada peraturan bupati dan dilakukan ulang sosialisasi terhadap masyarakat khususnya orangtua siswa.
Kemudian untuk aspek transcations, dari segi pemenuhan standar proses yang dilakukan oleh guru sudah memenuhi kriteria, hanya saja dalam proses pembelajaran siswa terkendala dengan fasilitas buku pegangan siswa. Sehingga menjadi penghambat dalam melaksanakan pembelajaran. Rekomendasi terhadap masalah tersebut adalah
Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur memonitor ulang keperluan siswa terhadap buku. Karena tidak memenuhi standar minimal pendidikan, dimana siswa harus mempunyai buku pegangan sebanyak satu buku persiswa.
Aspek terakhir yang dievaluasi adalah aspek outcomes dimana hasil UN
memperlihatkan bahwa siswa memperoleh kelulusan 100% yang semakin meningkat
setiap tahunnya dikarenakan adanya program wajib belajar. Akan tetapi, APK dan APM belum memenuhi standar yang ditetapkan namun meningkat dari sebelum dilakukan program wajib belajar 12 tahun hingga dilakukan program wajib belajar 12 tahun. Hanya saja, APS mengalami peningkatan. Rekomendasi dari hal tersebut adalah
dengan melakukan program pemerataan perolehan pendidikan bagi anak usia sekolah.