Abstrak
Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia dan menyusutnya lahan pertanian di Indonesia, menyebabkan Negara kita mengimpor beras dari luar negeri, dengan kondisi tersebut memberi kesadaran pada walikota Depok untuk membuat Program satu hari tanpa nasi. Setelah program ini diberlakukan pada pegwai, maka pro dan kontra bermunculan terhadap program ini. Tugas Humas ialah membantu Walikota untuk menyampaikan Program ini pada seluruh pegawai dan dapat direalisasikan. Berdasarkan masalah yang ada, peneliti merumuskan bagaimna manajemen Humas dalam perencanaan program satu hari tanpa nasi dan bagaimna mengkomunikasikannya
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Dalam penelitian ini, menggunakan Manajemen Humas, Manajemen Strategis, dan Teori Kendali Organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif dan metode penelitian adalah studi kasus. Serta metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi nonpartisipan, studi pustaka dan dokumentasi. Untuk teknik analisis data kualitatif menggunakan triangulasi metode.
Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa Humas Pemkot Depok telah melakukan proses manajemen Humas, dan dapat mengkomunikasikan program satu hari tanpa nasi kepada pegawai dengan menggunakan apel, dan media massa berupa banner, baliho, spanduk dan lain sebagainya. Humas juga melakukan Kendali Organisasi terhadap pegawai.
Penelitian ini memberi kontribusi secara akademis yaitu memberikan manfaat di bidang ilmu komunikasi, khususnya untuk ilmu manajemen humas, serta teori kendali oerganisasi. Secara metodologis untuk mengembangkan metode-metode penelitian yang ada dan secara praktis dapat dijadikan sebagai rujukan bagi praktisi humas, sehingga dapat mengetahui lebih dalam mengenai manajemen humas.