Abstrak
Setelah proyek konversi gas berhasil diberlakukan oleh pemerintah, masyarakat dirugikan dengan seringkalinya terjadi kecelakaan tabung gas meledak. Serangkaian kecelakaan yang terjadi banyak yang diakibatkan oleh perangkat pendukung yang kurang memenuhi Standar Nasional Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen krisis yang dilakukan Humas PT PERTAMINA (Persero) dalam menangani kasus peledakan Gas Elpiji 3 Kg. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci, peneliti juga harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas agar bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini menggunakan teori manajemen krisis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif. Penemuan penelitian menunjukan bahwa humas PT PERTAMINA (Persero) di dalam menangani kasus ledakan Gas Elpiji 3 Kg melakukan manajemen krisis dengan tahapan pengumpulan data, mendefinisikan permasalahan, perencanaan dan program, aksi dan komunikasi, dan evaluasi. Tahapan yang dilakukan sesuai dengan teori manajemen krisis. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penerapan konsep manajemen krisis, terutama di dalam kasus ledakan gas Elpiji 3 kg yang membahayakan pengguna. Secara metodologis penelitian ini diharapkan dapat memperkuat penggunaan studi kasus dalam manajemen krisis. Secara social penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pengambilan keputusan di dalam melaksanakan manajemen krisis di lembaga atau instasinya.