Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam, keberadaannya telah diatur sedemikian rupa dalam al-Quran dan as-sunnah sehingga bila tidak dilaksanakan yang bersangkutan bisa dikatagorikan kufur. Di dalamnya terdapat dua dimensi sekaligus yaitu dimensi kepatuhan terhadap sang pencipta dan dimensi kepedulian terhadap sesama. Sebagai salah satu potensi ajaran Islam yang sangat besar ini, seharusnya zakat mampu menciptakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan, namun fakta di dunia menunjukkan hal yang berlawanan. Negara-negara dimana penduduknya mayoritas muslim masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat kemiskinan yang sangat tinggi. Terkait dengan zakat, manajemen nampaknya belum banyak diperhatikan orang. Zakat masih di anggap persoalan ringan yang tidak perlu dikelola dengan professional. Apalagi ketika disebut zakat, masyarakat pada umumnya akan mempersepsikan zakat fitrah dibenaknya dan zakat fitrah cukup dilaksaakan diakhir bulan ramadhan. Padahal zakat bukan zakat fitrah saja, akan tetapi ada juga zakat maal (harta), sehingga dari sini perlunya sosialisasi kepada masyarakat akan pentinya membayar zakat, serta penerapannya dengan baik melalui manajemen yang ada. Penulis ingin mengetahui bagaimana manajemen zakat maal pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan apakah dana zaat maal tersalurkan dengan tepat sasaran dan bagaimana kontribusinya dalam pengentasan kemikinan di Kelurahan Srengseng. Setelah penulis melakukan penelitian melalui wawancara, documenter serta penyebaran kuesioner kepada 30 responden mulai tanggal 1 juni sampai dengan 30 juni 2012. Setelah data diperoleh dari kegiatan wawancara,studi dokumenter dan sebar kuesioner, maka langkah berikutnya adalah analisa dan pengolahan data. Data-data yang telah kesimpulan deskriptif. Metode yang digunakan dalam menganalisa data yaitu deskriptif analisis. Setelah dianalisa ternyata BAZIS DKI Jakarta telah mampu membantu meningkatkan pendapatan masyarakat kurang mampu di Kelurahan Srengseng sebesar 33,3%. Kemudian BAZIS Provinsi DKI Jakarta pula memiliki kontribusi yang baik kepada masyarakat yang kurang mampu dilihat dari sisi pendapatan ekonomi. Dana zakat maal dihimpun oleh BAZIS dari seluruh warga muslim di Ibukota Jakarta yang bersumber dari masyarakat, karyawan, pengusaha dan calon jemaah haji. Kemudian dana zakat maal disalurkan melalui program-program antara lain: Beasiswa pendidikan, Bantuan fisik keagamaan, kesehatan dan bencana alam.