OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S06-00476
Judul : Nilai Jurnalistik Islami Dalam Pemberitaan Dugaan Kebohongan Atas Kesaksian Angelina Sondakh di Surat Kabar Republika, Media Indonesia, dan Koran Tempo
Pengarang : Junaedi
Penerbit dan Distribusi : FISIP
Subjek :
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S06-00476 S06-00476 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 56509
 Abstrak
Peristiwa kesaksian Angelina Sondakh dalam kasus korupsi Wisma Atlet SEA Games pada Rabu 15 Februari 2012, surat kabar Republika, Media Indonesia, dan Koran Tempo memberitakan dengan sudut pandang subyektif, karena dominant karikatur sebagai ekspresi kreatif wartawan dalam melengkapi berita tulis, sehingga rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana nilai jurnalistik islami dan kebijakan redaksional surat kabar Republika, Media Indonesia dan Koran Tempo dalam pemberitaan dugaan kebohongan atas kesaksian Angelina Sondakh. Dalam teori tanggung jawab sosial yang berasumsi bahwa kebebasan media massa dalam pemberitaan beriringan dengan tanggung jawab kepada masyarakat untuk memenuhi fungsinya. Dengan demikian bentuk produk budaya dari wartawan muslim untuk membingkai kebebasan media massa adalah nilai jurnalisik islami yang merupakan bagian dari sudut pandang teori konstruksi sosial atas realitas. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif karena mampu mengungkap makna-makna yang sesuai dengan kaidah nilai jurnalistik islami di balik karikatur dan pemilihan narasumber sebagai pesan komunikasi media massa. Hasil penelitian terhadap pemberitaan dugaan kebohongan atas kesaksian Angelina Sondakh terdapat ketidaksesuaian dengan kaidah nilai jurnaslitik islami, seperti, Republika: telah memberi gelar buruk dan menggunakan sindiran kasar. Media Indonesia: tidak melakukan check and recheck dan subyektif. Koran Tempo: tidak melakukan check and recheck, subyektif, sindiran kasar, dan gelar buruk. Hal itu dikarenakan kebijakan redaksional ketiga media massa tersebut dominant dipengaruhi oleh ideologi dan visi perusahaan. Untuk penelitian berikutnya, secara akademis disarankan untuk melakukan penelitian tentang relevansi dakwah di media massa, karena berharap dakwah Islam semakin berkembang melalui media massa, secara metodologis harus menggunakan studi kasus untuk bisa mendeskripsikan masalah penelitian lebih dalam, secara praktis diharapkan wartawan membekali diri dengan pemahaman Islam yang baik, dan secara sosial diharapkan dapat memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa Islam mengatur semua aspek kehidupan termasuk pemberitaan.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox