OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : T093-00021
Judul : Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Penguasaan Konsep Tindak - Tutur
Pengarang : Husnul, Qodri
Penerbit dan Distribusi : UHAMKA
Subjek : Kemampuan Berbicara Melalui Penguasaan Konsep Tindak - Tutur
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi : Limau
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
T093-00021 T093-00021 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 54311
 Abstrak
Abstrak Penelitian ini berjudul ?Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Penguasaan Konsep Tindak ? Tutur pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 113 Jakarta.? Penulis melakukan penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman siswa terhadap teks dan naskah yang dibaca, yang akhirnya berpengaruh terhadap rendahnya kemampuan siswa dalam berpidato. Selain itu, hermeneneutika dan konsep tindak-tutur juga belum dimanfaatkan sebagai instrumen untuk memahami teks dengan segala hal yang melingkupinya : penulis, kalimat yang digunakan, situasi yang melatar belakangi, dan juga sasaran atau target yang ingin dicapai oleh teks tersebut. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Prosedur penelitian ini dirancang dengan menggunakan model penelitian tindakan kemmis ? Taggart yang terdiri dari empat komponen tindakan, yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi dalam suatu system spiral yang saling terkait yang disebut satu siklus atau daur. Setiap aksi kemungkinan terdidi dari beberapa langkah, yang terealisaso dalam bentuk kegiatan belajar ? mengajar. Setiap aksi atau tindakan dirinci kembali menjadi beberapa langkah karena suatu pelajaran lazimnya terdiri dari beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif karena memiliki kriteria ? kriteria sebagai berikut : (1) Latar alamiah; (2) Manusia sebagai alat (instrumen); (3) Menggunakan metode kualitatif; (4) Analisis data secara induktif; (5) Teori dari dasar (grounled theory); (6) Deskriptif; (7) Lebih mementingkan proses daripada hasil; (8) Adanya batas yang ditentukan oleh focus; (9) Adanya criteria khusus untuk keabsahan data; (10) Desain yang bersifat sementara; dan (11) Hasil penelitian dirundingkan dan disepati bersama. Temuan penelitian mengungkapkan, pada Siklus Pertama, hasil yang dicapai belum maksimal karena masih terdapat 56,25 % siswa yang mendapatkan nilai di bawah SKM, atau 45 siswa dari 80 siswa yang menjadi subjek penelitian ini. Pada Siklus Kedua, peneliti mulai menambahkan materi hermeneutika dan konsep tindak-tutur serta penerapannya untuk memahami dan memaknai sebuah teks dan ucapan. Hasilnya, hanya 15 % siswa atau 12 siswa yang mendapat nilai di bawah SKM. Sedangkan sebanyak 85 % atau 68 siswa mendapatkan nilai sama dengan dan di atas SKM. Temuan lain adalah pemahaman bahasa siswa semakin baik. Siswa tidak lagi memahami teks hanya dari susunan kata dan kalimatnya, tetapi juga melihat konteks social yang dirujuknya, penulisnya, dan untuk tujuan apa sebuah teks ditulis. Dengan pemahaman ini, kemampuan berpidato siswa semakin meningkat dan semakin tampil percaya diri di depan umum.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox