OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S05-00519
Judul : Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres kerja pada pengemudi bus pool patas P157 jurusan Tangerang-Jakarta tahun 2011
Pengarang : Supriyatna
Penerbit dan Distribusi : FIKES
Subjek : STRES KERJA PADA PENGEMUDI BUS
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S05-00519 S05-00519 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 52144
 Abstrak
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Skripsi, November 2011 Supriyatna Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Stres Kerja pada Pengemudi Bus Pool Patas P157 Jurusan Tangerang-Senen Tahun 2011 xvii + 69 halaman + 29 tabel + 4 lampiran. ABSTRAK Penelitian dibeberapa negara menunjukkan bahwa bekerja sebagai pengemudi bus kota beresiko tinggi terhadap gangguan kesehatan (Kompier, 1996). Berbagai faktor kondisi pekerjaan maupun lingkungan kerja yang dapat menimbulkan stres, menurut pengamatan penulis, ditemui pada pengemudi Bus Pool Patas P157 jurusan Tangerang-Senen, belum ada penelitian mengenai tingkat stres pada pengemudi Bus Pool Patas P157 tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat stres kerja pada pengemudi Bus Pool Patas P157 Jurusan Tangerang-Senen Tahun 2011. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional yaitu variabel independen dan variabel dependen dilihat secara bersamaan. Besar sampel diambil sama dengan jumlah populasi, yaitu 49 orang dengan menggunakan metode sampling jenuh. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak (71,6%) yang mengalami stres berat sedangkan sisanya (22,4%) stres ringan, variabel umur sebanyak (73,5%), variabel tingkat pendidikan (57,1%), variabel status perkawinan sebanyak (87,8%), variabel masa kerja (69.4%), variabel jumlah jam kerja dalam sehari sebanyak (83,7%), variabel shift kerja sebanyak (81.6%), variabel jumlah pendapatan sebanyak (57,1%), variabel kerjasama interpersonal pengemudi dengan kondektur sebanyak (89,8%), variabel konflik ditempat kerja sebanyak (81,6%), variabel konflik dengan keluarga sebanyak (85,7%), variabel kemacetan sebanyak (53,1%), variabel penumpang bermasalah sebanyak (83,7%), variabel kondisi bus sebanyak (89,8%). Setelah dilakukan uji statistik didapatkan variabel yang berhubungan dengan tingkat stres kerja adalah variabel jumlah pendapatan (p. value 0,003). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan tingkat stres kerja adalah umur (p. value 0,552), tingkat pendidikan (p. value 0,210), status perkawinan (p. value 0,153), masa kerja (p. value 0,818), jumlah jam kerja dalam sehari (p. value 0,461), shift kerja (p. value 0,074), kerjasama interpersonal pengemudi dengan kondektur (p. value 0,204), konflik ditempat kerja (p. value 0,074), konflik dengan keluarga (p. value 0,576), Kemacetan (p. value 0,138), penumpang bermasalah (p. value 0,850), kondisi bus (p. value 0,074). Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya perusahaan memberikan keringanan terhadap jumlah pendapatan sehingga pengemudi dapat bekerja dengan baik dan pendapatan operasi bisa dicapai secara maksimal. Daftar Bacaan : 35 (1987-2008)
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox