ABSTRAK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN Skripsi, 23 Agustus 2011 Aisyah Mela Dwinia Putri Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Tahun 2011 xv + 54 halaman, 9 tabel, 7 gambar, 4 lampiran Di Indonesia penyakit ISPA masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling utama. Dalam pola tata laksana ISPA pada tahun 1984 penyakit ISPA diklasifikasikan dalam 3 tingkat keparahan, yaitu : ISPA ringan, ISPA sedang, ISPA berat. Klasifikasi ini menggabungkan penyakit infeksi akut paru, infeksi akut ringan dan tenggorokan dalam satu kesatuan. Dalam periode pra-implementasi telah dilaksanakan 2 kali lokakarya ISPA Nasional, yaitu tahun 1984 dan tahun 1988. (Depkes. RI, 2002) Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian diambil dengan metode potong lintang (cross sectional), dengan menggunakan data sekunder dari puskesmas yang berupa rekam medik hasil diagnosa dokter. Cross Sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data, sekaligus pada suatu saat (point time approach). Hal ini berarti, tiap subjek hanya mengalami satu kali observasi atau pengukuran terhadap status karakter atau variabel subjek saat penelitian, bukan berarti bahwa semua subjek diamati atau diteliti pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005) Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian penyakit ISPA di wilayah kerja puskesmas kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang dengan p value ≤ 0.05 dan tidak ada hubungan tidak ada hubungan yang antara jenis kelamin dengan kejadian penyakit ISPA di wilayah kerja puskesmas kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang dengan p value 0.05. Dengan demikan, peneliti dapat merekomendasikan beberapa saran untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang untuk mengadakan pelatihan penyuluhan ISPA bagi tenaga puskesmas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit ISPA. Menyediakan sarana penyuluhan kesehatan tentang ISPA. Daftar bacaan: 24 (1990-2010)