Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan Pembelajaran Model Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dan Sikap Siswa Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian ini dilakukan Sekolah Dasar Negeri Pluit 05 Pagi Di Jakarta Utara. Hipotesis yang diuji adalah: (1) Secara keseluruhan hasil belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajaran melalui metode CTL lebih tinggi dari pada hasil belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajaran melalui pendekatan metode konvensional, (2) Terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan metode dan sikap terhadap hasil belajar IPS, (3) Untuk kelompok sikap tinggi, hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan pendekatan metode CTL lebih tinggi dari pada hasil belajar IPS dengan menggunakan pendekatan metode konvensional, (4) Untuk kelompok sikap rendah, hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan pendekatan metode CTL lebih rendah dari pada hasil belajar IPS dengan menggunakan pendekatan metode konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling Tehnique. Sampel berjumlah 60 siswa yang dibedakan atas siswa yang mempunyai sikap tinggi dan rendah. Hasil uji coba instrumen penelitian menunjukkan bahwa reliabilitas instrumen hasil belajar IPS mempunyai rii = 0,84, Analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur. Uji signifikansi data menggunakan analisis varian dua jalur dan tukey ANAVA untuk menguji perbedaan nilai rerata absolut antar dua kelompok yang dipasangkan dengan taraf signifikansi α = 0,05. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Secara keseluruhan, rerata hasil belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajaran melalui pendekatan metode CTL (A1) lebih tinggi daripada hasil belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajaran melalui pendekatan metode konvensional (A2), (A1 = 29,7 > A2 = 21). Dari hasil penelitian dengan mengunakan ANAVA diperoleh harga Fhitung lebih tinggi dari harga Ftabel (Fhitung = 3,677 > Ftabel = 4,08) pada taraf signifikansi α = 0,05, (2) tidak terdapat interaksi antara jenis metode dengan sikap siswa. Dari hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung lebih tinggi dari harga Ftabel (Fhitung = 38,769 > Ftabel = 4,08) pada taraf signifikansi α = 0,05, (3) Untuk kelompok sikap tinggi, hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan pendekatan metode CTL lebih tinggi dari pada hasil belajar IPS dengan menggunakan pendekatan metode konvensional. Dari hasil perhitungan uji lanjut dengan menggunakan tukey diperoleh harga Q lebih besar dari harga Ftabel ( Q = 12,45 > Ftabel = 2,15), dan (4) pada siswa yang mempunyai sikap rendah, hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan menggunakan metode CTL tidak berbeda dengan hasil belajar IPS siswa yang menggunakan metode konvensional. Dari hasil uji lanjut dengan menggunakan Tukey diperoleh harga Q lebih kecil dari harga Ftabel (Q = 2,7< Ftabel = 2,15) Berdasarkan temuan-temuan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa yang memiliki sikap tinggi terhadap pelajaran IPS, penggunaan metode CTL lebih tepat dibandingkan metode konvensional. Jika dibandingkan secara keseluruhan, penerapan metode CTL cenderung lebih baik dari pada metode konvensional. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi dunia pendidikan, khususnya untuk meningkatkan kualitas hasil belajar IPS.