OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil :
Judul : pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Leunca (Salamun ningrum L.) Terhadap Fertilas Tikus Putih (Raturs norvegicus L.) Betina Galur Sprague Dawley
Pengarang : Nurriza Oktarina
Penerbit dan Distribusi : --- Pilih Fakultas / Unit ---
Subjek :
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 0
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 51670
 Abstrak
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah leunca terhadap siklus ertrus dan efek kumulatifnya terhadap kebuntingan tikus betina. Penelitian di lakukan Di Laboratutium Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka pd bln Juni Agustus 2011. Metode penelitian yg digunakan adalah metode eksperimen. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak lengkap(RAL) yg terdiri dari kelompok kontrol (hanya diberi minyak zaitun extra virgin olive oil) dan tiga kelompok perlakuan (dosis 100 mg/kg b.b. 200 mg/kg b.b. dan 300 mg/kg b.b. ekstak buah leunca), masing2dibuat enam kali ulangan. Ekstrak terbuat dari buah leunca yg tlah dikeringkan dan dihancurkan hingga menjadi serbuk, kemudian diekstraksi dengan metodemaserasi menggunakan pelarut etil asetat. Tikus betina (Rathus norvegicus L.) Galur Sprague Dawley yg digunakan merupakan tikus betina berumur 2-3 bulan dgn berat 150-250 g. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap siklus estrus selama dua siklus dan efek kumulatif penyuntikan berbagai dosis ekstak buah leunca terhadap kebuntingan tikus betina. Analisis deskriptif dilakukan pada hal pengamatan siklus estrus dan efek kumulatif pemberian ekstrak buah leunca terhadap kebuntingan. Pada pemberian dosis 100 mg/kg b.b..200 mg/kg b.b. dan 300 mg/kg b.b. menunjukkan adanya perpanjangan fase metestrus secara bertahap dari dosis terendah ke dosis tertnggi dibandingkan dgn kontrol. Pada fase distrus jg terjadi percepatan waktu walaupun perbedaan jum;lah frekuensi fase diestrus yg mengalami percepatan dlm setiap dosis sedikit. Pada dosis 300 mg/kg b.b. mulai menunjukkan terjadinya perpanjangan fase estrus, sedangkan perlakuan yh lain tidak berbeda dari perlakuan kontrol. Hasil pengamatan uterus tikus menunjukkan bahwa pemberian ke 3 dosis elstrak buah leunca dpt meningkatkan jumlajh tikus yg mengalami kematian satu ekor fetus yaitu sebanyak tiga ekor tikus. Sedangkan perlakuan kontrol yaitu sebanyak dua ekor tikus. Ekstrak buah leunca (Solamum ningrum L.) cenderung menurunkan fertilitas tikus betina (Rattus norvegicus L.)
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox