Abstrak
ABSTRAK
GIYARTI, ?Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Dalam Rangka Optimalisasi Daya Serap Lulusan Terhadap Lapangan Kerja (Studi Kasus pada SMK Binakarya Mandiri Kota Bekasi)?
Manajemen mutu terpadu merupakan proses perbaikan secara terus menerus atau berkesinambungan yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka mencapai sekolah yang bermutu. Kepala sekolah sebagai manajemen puncak memegang berperan penting dalam suksesnya pelaksanaan implementasi manajemen mutu terpadu (TQM) di sekolah. Konsep sekolah bermutu (unggul) perlu ada dalam konsep setiap kepala sekolah. Kepala Sekolah perlu memahami TQM sebagai suatu falsafah, metode, teknik dan strategi manajemen untuk perbaikan mutu sekolah, karena kinerja organisasi sekolah senantiasa dinilai masyarakat dalam situasi yang semakin maju seperti sekarang ini.
Masalah-masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1) Bagaimana implementasi manajemen mutu terpadu pada SMK Binakarya Mandiri Kota Bekasi ? 2) Bagaimanakah upaya peningkatan manajemen mutu terpadu terhadap daya serap lulusan dengan penerapan metode dan penggunaan media pembelajaran ? 3) Adakah faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Total quality manajemen mutu terpadu dalam memaksimalkan kualitas lulusan pada sekolah menengah kejuruan Bina Karya Mandiri kota Bekasi ?
Kesimpulan : 1) Bahwa elemen pendukung dalam TQM adalah kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, komunikasi, ganjaran dan pengakuan, serta pengukuran. Adapun falsafah dari manajemen mutu terpadu adalah reaksi berantai untuk perbaikan kualitas, transformasi organisasi, peran esensial pimpinan, hindari praktik-orakti manajemen yang merugikan dan penerapan system of profound knowledge.Adapun manfaat implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah adalah membantu dalam menggambarkan kembali peran, tujuan dan tanggung-jawab sekolah, meningkatkan sekolah sebagai ?jalan hidup?, memberikan bantuan dalam merencanakan pelatihan kepemimpinan secara menyeluruh untuk pendidik pada semua tingkatan, membantu dalam menggunakan riset dan informasi praktis, serta mendisain secara menyeluruh pengembangan anak. 2) Tingkat daya serap belajar siswa pada dasarnya merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses secara keseluruhan. Faktor-faktor yang berinteraksi tersebut berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Faktor yang mempengaruhi tingkat daya serap belajar siswa dapat dibagi menjadi dua yaitu : faktor intrinsic (dalam) dan faktor ekstrinsik (luar). Faktor yang ada dalam diri siswa berupa sikap kondisi fisik, psikologi, perkembangan kognitif, bakat dan motivasi. Antara lain motivasi untuk membangun kebiasaan baru (disiplin), sedangkan faktor yang mempengaruhi dari luar adalah : keadaan lingkungan, fasilitas, kemampuan mengajar guru, materi pelajaran dan lainnya.