UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH PROF. DR. HAMKA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN : MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT SKRIPSI, Agustus 2011 Siti Rochma ?ANALISIS SISTEM PIUTANG PASIEN UMUM RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI JAKARTA SELATAN TAHUN 2010? xviii ± 149 halaman + 3 daftar tabel + 2 daftar istilah + 2 daftar singkatan + 3 daftar pustaka + 30 lampiran ABSTRAK Rumah sakit pemerintah menjadi pilihan sebagian besar masyarakat ketika harus dirawat, karena tarifnya yang relatif lebih murah bila dibandingkan dengan rumah sakit swasta. Rumah sakit tidak dapat hanya mengandalkan penerimaan dalam bentuk tunai saja, penjualan secara kredit dapat dipakai untuk meningkatkan pendapatan rumah sakit. Pengelolaan pembayaran dalam bentuk kredit harus dijalankan dengan cermat dan berkesinambungan karena kegagalan pengelolaan akan membawa akibat penambahan biaya untuk menutupi kewajiban jangka pendek. Bertambahnya biaya dalam penagihan serta adanya kemungkinan piutang tidak tertagih. Berdasarkan Data Keuangan yang diperoleh dari RSUP. Fatmawati, jumlah piutang pasien umum rawat inap yang tak tertagih pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 827.233.665,- sedangkan jumlah piutang pasien umum rawat inap yang tak tertagih pada tahun 2008 adalah sebesar Rp. 1.574.356.820,- dan jumlah piutang pasien umum rawat inap yang tak tertagih pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 2.874.480.388,-. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sistem piutang pasien umum rawat inap di RSUP. Fatmawati Tahun 2010. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan melalui pengamatan proses, pengamatan dokumen, dan wawancara mendalam. Proses yang diamati adalah sistem piutang pasien umum rawat inap. Hasil penelitian dapat disimpulkan dengan menggunakan pendekatan sistem. Input yang dihasilkan adalah SDM sebagian besar telah mencukupi, hanya kekurangan satu SDM pada bagian billing. Petugas yang tidak tersedia hanya pada bagian pra penerimaan dan penutupan rekening. Banyak SDM dari setiap tahapan yang belum pernah mendapatkan pelatihan.dana khusus hanya terdapat pada tahap penagihan saja. Sarana secara keseluruhan sudah tersedia lengkap. Metode telah tertuang jelas secara tertulis dalam SOP. Prosedur yang tidak ada hanya tahap pra penerimaan. Sedangkan process dari tahapan manajemen piutang yang dihasilkan adalah tahap pra penerimaan yang belum tersedia dan penutupan rekening yang belum berjalan sesuai dengan SOP. Output nya adalah jumlah piutang tak tertagih tahun 2010 adalah sebesar Rp. 4.603.726.232,-. Saran yang bisa diberikan adalah dibentuknya tahap dan SDM untuk tahap pra penerimaan dan penutupan rekening, diadakan pelatihan untuk masing-masing petugas di setiap tahapan, menambah sarana dan SDM, membentuk tim penagihan yang sifatnya aktif, mengajukan penghapusan piutang.