OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : JI04-PGDM, 1993, Jilid 16
Judul : POLA KONSUMSI MAKANAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI WILAYAH PENGEMBANGAN INDUSTRI
Pengarang : Trintrin T. Mudjianto at all
Penerbit dan Distribusi : Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi 59-69
Subjek : pola makan
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi : Limau
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 0
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
JI04-PGDM, 1993, Jilid 16 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 47819
 Abstrak
Studi ini dilakukan untuk menggali faktor-faktor yang diduga berpengaruh pola konsumsi makanan responden buruh pabrik dan keluarganya di wilayah pengembangan industri. Sebagai pembanding diteliti pula keluarga petani kecil di wilayah pertanian. Sebanyak 100 orang responden dan keluarganya di masing-masing wilayah menjadi sumber data penelitian ini. Beberapa temuan menunjukkan keragaman sebagai berikut : Sebagian KK di wilayah pertanian selain bekerja sebagai petani juga bekerja sebagai buruh pabrik. Penghasilan KK di wilayah industri relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pertanian.Ketersediaan makanan dan bahan makanan yang berasal dari pedagang tetap maupun pedagang keliling di kedua wilayah tidak banyak berbeda. Konsumsi makanan keluarga di wilayah relatif lebih baik dibandingkan dengan di wilayah pertanian baik dalam hal jumlah maupun macamnya. Di kedua wilayah penelitian, macam makanan yang dikonsumsi KK tidak banyak berbeda dengan yang dikonsumsi anggota keluarga lainnya. Dibandingkan terhadap kecukupan gizi yang dianjurkan (RDA) maka kecuali protein, konsumsi zat-zat gizi dari makanan yang diperoleh KK di lingkungan pabrik dan di rumah umumnya masih belum memenuhi patokan gizi tersebut. Namun demikian konsumsi energi dan proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan di wilayah industri, sedangkan konsumsi vitamin dan mineral sebaliknya. Sebanyak 67% KK di wilayah industri memeperoleh makan siang dengan cara membeli di warung sekitar pabrik, 1% membawa bekal dari rumah, 4% mendapat jatah dari pabrik, 22% makan dirumah dan 6% tidak makan. Alasan responden tidak makan siang karena pendapatannya tidak mencukupi.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox