OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S02-00399
Judul : Analisis biaya overhead pabrik dalam penetuan harga pokok produksi pada PT. Argo Pantes Tbk
Pengarang : Faisal Zahra Rangkuti
Penerbit dan Distribusi :
Subjek : ANALISIS BIAYA OVERHEAD
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S02-00399 S02-00399 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 47585
 Abstrak
ABSTRAK FAISAL ZAHRA RANGKUTI, NIM : 0502025029. Analisis Biaya Overhead Pabrik Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Argo Pantes, Tbk. Skripsi. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya overhead pabrik, harga pokok produksi dan analisis biaya overhead pabrik dalam penentuan harga pokok produksi pada PT. Argo Pantes Tbk. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, yaitu mengamati dan meneliti kasus tertentu yang terdapat di dalam suatu lembaga perusahaan secara mendalam. Disini penulis mencoba meneliti anggaran biaya produksi dan laporan biaya produksi pada PT. Argo Pantes Tbk. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, telaah dokumen. Peneliti menggunakan metode analisis data kuantitatif yaitu mengumpulkan data-data berupa angka¬angka yang berbentuk rincian biaya produksi dan biaya overhead pada PT. Argo Pantes Tbk salama periode 3 (tiga) tahun yaitu 2006-2008. Hasil penelitian dimana untuk unsur-unsur biaya produksi yang terkandung didalamnya adalah pertama biaya bahan baku untuk bahan pokoknya yang jumlah biaya tahun 2006 sebesar Rp 1.469.000 untuk tahun 2007 sebesar Rp 1.971.000 dan untuk tahun 2008 sebesar Rp 2.283.450 sedangkan bahan penolong mengalami penurunan sebesar 0,3% pada tahun 2008, yang ketiga biaya tenaga kerja langsung pada tahun 2006 sebesar Rp 741.750.300 untuk tahun 2007 sebesar Rp 751.750.440 dan untuk tahun 2008 sebesar Rp 750.840.000. didalam pembebanan biaya overhead pabrik keproduk yang dihasilkan perusahaan menetapkan tarip 15% pada tahun 2006 sebesar Rp 2.308.820.131 pada tahun 2007 sebesar Rp 2.588.257.545 dan pada tahun 2008 sebesar Rp 2.734.726.815 berdasarkan perhitungan biaya overhead pabrik aktual dikurangi biaya overhed dibebankan maka hasilnya selisih biaya overheadnya tahun 2006 sebesar Rp 455.616.439 untuk tahun 2007 sebesar Rp 296.379.625 dan untuk tahun 2008 sebesar Rp 404.444.562. Analisis selisih sebaiknya dilakukan secara lebih terperinci. Hal ini untuk mengetahui keuntungan atau kerugian dan dalam perencanaan dan pengendalian biaya. Sebaiknya perusahaan menggunakan pada analisis selisih. Karena akan memberikan informasi tentang penyimpangan yang terjadi dan dapat melakukan perbaikan yang maksimal yang akan mengakibatkan perencanaan dan pengendalian biaya. Sebaiknya perusahaan menggunakan pula analisis selisih karena akan memberikan informasi tentang penyimpangan yang terjadi dan dapat melakukan tindakan perbaikan yang terjadi dan dapat melakukan tindakan perbaikan yang maksimal yang akan mengakibatkan perencanaan dan pengendalian biaya yang diterapkan akan menjadi lebih efektif.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox