OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : TA FIKES 0006
Judul : Pemantauan hemodinamika pada pasien diseksi arteri koroner pada saat tindakan percutaneous transluminal coronary angioplasty di rumah sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2010
Pengarang : Roky Gustiawan
Penerbit dan Distribusi :
Subjek : ARTERI KORONER
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi : Limau
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA FIKES 0006 TA FIKES 0006 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 47198
 Abstrak
Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Program Studi Diploma III Teknik Kardiovaskuler Karya Tulis Ilmiah, Juli 2010 Roky Gustiawan Pemantauan Hemodinamik Pada Pasien Diseksi Arteri Koroner Pada Saat tindakan Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2010. xvii + 51 halaman, 6 gambar, 23 singkatan, 1 tabel, 1 skema, 6 lampiran ABSTRAK Percutaneous transluminal coronary Angioplasty (PTCA) merupakan terapi yang paling akurat dan merupakan pengobatan yang paling baik dalam mengobati PJK selain Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Pada PTCA system kateter koaksial dimasukkan ke cabang-cabang arteri koroner dan dilanjutkan ke daerah stenosis arteri koroner. Sebuah balon atau stent dihubungkan ke kateter kemudian dikembangkan, sehingga terjadi peningkatan diameter lumen dan perbaikan aliran darah melalui segmen yang didilatasi. Sampai saat ini jutaan pasien telah terbukti dapat diobati dengan PTCA, namun komplikasi serius dan berpotensi mengancam nyawa dapat saja terjadi selama tindakan PTCA termasuk diseksi arteri koroner. Diseksi arteri koroner adalah suatu keadaan dimana terjadi trauma atau robekan pada dinding pembuluh darah arteri koroner yang dapat menyebabkan tromboemboli dan oklusi koroner akut. Diseksi arteri koroner ini dapat memisahkan lapisan dinding arteri dan menciptakan lumen palsu yang dapat mempengaruhi aliran darah, karena darah mengisi pada lumen palsu tersebut. Hal ini dapat menyebabkan iskemia miokard, infark miokard dan kematian mendadak. Untuk mengurangi resiko komplikasi pada saat tindakan PTCA, perlu dilakukan pemantauan hemodinamik pasien secara invasif. Penggunaan alat dan prosedur pemantauan hemodinamik pada kasus di lapangan tidak sesuai dengan standar pelayanan dan teori yang ada, maka hasil yang didapat dari nilai hemodinamik kurang akurat. Menentukan letak tinggi tranduser seharusnya di sejajarkan dengan titik nol menggunakan waterpass agar ketepatan nilai hemodinamik pasien benar-benar sesuai dengan keadaan hemodinamik pasien. Daftar Pustaka : 11 (1989 ? 2010)
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox